Kamis, 21 April 2011

Riwayat Penyaliban Yesus

RIWAYAT PENYALIBAN YESUS

Tidak satupun di antara penulis-penulis keempat Injil itu yang menyaksikan sendiri apa yang terjadi pada peristiwa salib itu. Sebab, murid-murid Yesus dalam situasi yang gawat itu lari meninggalkan Yesus di tangan musuhnya (Matius 26:56).

Siapa Pemanggul salib ke Golgota?
- Seorang yang bernama Simon(Markus 15:21-22), (Lukas 23:26), (Matius 27:23).
- Yesus sendiri (Yohanes 19:16).

Kapan Almasih dipantek di kayu salib?
- Matius dan Lukas tidak menerangkan.
- Kira-kira jam enam (pagi.red)(Yohanes 19:14-16).
- Jam tiga (Markus 15:25).

Saksi – Saksi Penyaliban Yesus & Jarak Penglihatan Mereka :

- Injil Matius: Maria magdalena, maria ibu yakobus dan yusuf,ibu anak-anak zebedeus: Mereka melihat dari jauh !

- Injil Markus: maria magdalena, maria ibu yakobus dan yoses: Mereka melihat dari jauh !

- Injil Lukas: semua orang yang mengenal yesus dari dekat (siapa???) dan perempuan2 yang mengikutinya dari Galilea (namanya tak disebutkan): Dan mereka semua berdiri jauh-jauh ketika melihat itu !

- Injil Yohanes : maria magdalena bersama maria bunda yesus (percakapan yesus dengan bundanya hanya ada dalam injil yohanes dan tidak ada di ke 3 injil lain !): Dan mereka melihat dari dekat !

Yesus disalib pada hari Jum’at lalu diturunkan dari kayu salib sebelum matahari Jumat terbenam. Ini dilakukan demi menghormati hari Sabtu yang kudus bagi orang Yahudi yang bagi mereka hari Sabtu yang kudus dimulai sekitar pukul enam sore hari Jumat.

Dalam Kitab surat Ulangan 21:23, mereka (orang Yahudi) dilarang menggantung mayat orang yang disalib yang dikutuk Allah (semalam suntuk) di atas kayu salibnya. Mayat itu harus segera dikuburkan pada hari itu juga supaya bumi Allah tidak terkena najis.

Begitu besar perhatian mereka pada hari Sabtu. Demi mensucikan hari Sabtu maka mayat Yesus segera diturunkan dari atas kayu salibnya.

Mereka meminta agar diperbolehkan menurunkan mayat Yesus dan menguburkannya menurut adat bangsa Yahudi. Mereka memandikannya, mengafaninya dengan kain lenen dan membubuhinya dengan rempah-rempah sesuai tradisi bangsa Yahudi (Yohanes 19:39). Setelah itu mereka memasukkan mayat yang sudah dikafani itu ke dalam tanah galian kuburan menjelang malam.

Menarik untuk dikutip ucapan seorang dokter Eropah terkenal, dr. Dermond Robinson:
“Orang yang disalib masa itu umumnya memerlukan waktu antara dua puluh empat sampai dua puluh delapan jam untuk mati” (Risalah “DAWN”, 16 Mei 1927 dan “Tafsir Injil Yohanes” Cetakan Kairo, halaman 785).

Artinya ada kemungkinan Yesus hanya pingsan ketika diturunkan dari tiang salib?

TIGA HARI TIGA MALAM
Peristiwa ini penyaliban dan kebangkitan ini sebenarnya untuk menggenapi nubuat Yesus:

“Namun Yesus menjawab permintaan orang Yahudi itu dengan keras dan kasar. Ia berucap, “Angkatan yang jahat dan tidak setia ini menuntut suatu tanda. Tetapi kepada mereka tidak akan diberikan tanda selain tanda nabi Yunus. Sebab seperti Yunus tinggal di dalam perut ikan tiga hari tiga malam, demikian juga Anak Manusia akan tinggal di dalam rahim bumi tiga hari tiga malam.” (Matius 12:39-40).

Yunus di dalam perut ikan masih hidup, berbeda dengan Yesus yang dianggap sudah mati tiga hari tiga malam:
“Berdoalah Yunus kepada TUHAN, Allahnya, dari dalam perut ikan itu,katanya: “Dalam kesusahanku aku berseru kepada TUHAN, dan Ia menjawab aku” (Yunus 2:1-2)

Yesus dikubur hari jumat sore menjelang matahari terbenam, dan sudah tidak diketemukan lagi mayatnya dalam kubur pada hari Ahad pagi-sebelum matahari terbit.

Jumat sore-Sabtu pagi = Malam ke-1
sabtu pagi- Sabtu sore = Siang ke-1
Sabtu sore – Minggu pagi = Malam ke-2

Dengan demikian sangat jelas, bukan tiga hari tiga malam (seperti yang dikatakan para penginjil), tetapi hanya sehari dua malam!
Setelah sehari dua malam diketahui kuburan telah kosong, artinya belum tentu saat kebangkitan persis pada saat itu, bisa jadi sabtu sore atau tengah malam (malah kurang dari 2 malam)

Orang Kristen telah menyiapkan jalan keluar dari masalah ini. Mereka sekarang menciptakan teori ‘Rabu Agung’, sebuah majalah bulanan The Plain Truth yang setiap bulan-nya terbit 6 juta kopi, menawarkan buku gratis dengan judul Tiga Hari Dan Tiga Malam. Di Johannesburg Afrika Selatan, ada suatu organisasi “Injil Wahyu” yang juga mengeluarkan buku gratis untuk membuktikan bahwa “penyaliban” itu terjadi pada Rabu Agung dan bukan pada Jum’at Agung.

Mr. Robert Fahey dari Amerika ketika berceramah di “Holiday Inn” Durban membahas mengenai Rabu Agung. Dia setuju 100% bahwa Jum’at Agung bertentangan dengan pengakuan terhadap Al-Masih. Untuk menyelesaikan masalah ini, dia mengatakan bahwa kita harus menghitung mundur dari waktu Yesus ditemukan hilang dari pemakaman yaitu Minggu pagi ketika Maria Magdalena datang untuk meminyakinya. Jika kita mengurangi 3 hari dan tiga malam dari Minggu pagi, maka kita dapatkan hari rabu. Tidak sulit untuk menyelesaikan masalah orang Kristen ini. Para pendengar memberikan tepuk tangan yang meriah pada Mr. Fahey.

RIWAYAT KEBANGKITAN
Pada Minggu pagi makam Yesus sudah kosong, namun pakaiannya masih terlipat di dalam kubur. Kemudian Yesus sendiri menampakkan dirinya kepada mereka (para saksi); kemudian mereka berlari untuk memberitahukan hal itu kepada murid-murid Yesus yang sebelumnya meragukan kebangkitan Yesus; namun kemudian mempercayainya. Beberapa saat kemudian Yesus mengajak mereka ke suatu bukit, memberkati mereka lalu mereka terangkat ke surga. Semenjak itu Yesus tidak pernah menampakkan diri lagi di bumi ini.(2)

Para saksi:
“Setelah hari Sabat lewat, menjelang menyingsing fajar pada hari pertama minggu itu, pergilah Maria Magdalena dan Maria yang lain, menengok kubur itu” (Matius 28:1).

“Setelah lewat hari Sabat, Maria Magdalena dan Maria ibu Yakobus, serta Salome membeli rempah-rempah untuk pergi ke kubur dan meminyaki Yesus. Dan pagi-pagi benar pada hari pertama minggu itu, setelah matahari terbit, pergilah mereka ke kubur” (Markus 16:1-2).

“Tetapi pagi-pagi benar pada hari pertama minggu itu mereka pergi ke kubur membawa rempar-rempah yang telah disediakan mereka” (Lukas 24:1).

“Pada hari pertama minggu itu, pagi-pagi benar ketika hari masih gelap, pergilah Maria Magdalena ke kubur itu dan ia melihat bahwa batu telah diambil dari kubur” (Yohanes 20:1).

Tetapi baru-baru ini umat Kristen dikejutkan dengan buku karya James D. Tabor berjudul The Jesus Dynasty, yang dikatakan telah menemukan makam trah keluarga Yesus itu di Talpiot, Yerusalem. Tulang-belulang dalam makan menurut penulisnya menunjuk ke tulang Yesus dan trahnya.

Ini artinya Yesus tidak naik ke sorga, tapi menjalani hidup seperti manusia biasa lalu mati dan dikubur.

KISAH PASKAH II


Malam semakin larut, Angel terduduk disudut pohon beringin yang daunnya tertiup angin kencang. Hujan sore masih menyisahkan sedikit hawa

dingin yang mulai menyentuh pakaian tipis dan ketat yang ia kenakan. Ia kedinginan namun berusaha untuk menahannya berharap malam ini ada

orang yang datang memberikan sebuah rejeki untuk menutupi kebutuhan yang ia perlukan.

Jam tangan kecil yang melekat padanya menunjukkan pukul 1 malam dan hari ini tampaknya ia tak berhasil untuk mencari uang. Memang akhir akhir

hujan selalu menganggu kelancaran bisnisnya. Ia tidak memiliki apapun untuk ia perdagangkan, yang ia miliki hanya sebuah kecantikan alami,

dan tubuhnya indah. Namun dunia tidak pernah menghendaki ia memilih jalan tersebut. Tapi apalah artinya hidup bila ia harus banyak mencari

uang cepat untuk meneruskan hidup orang disekitarnya.

Angel pun bergegas pulang berjalan dengan sepatu hak tinggi yang ia kenakan untuk menambah kelasnya sebagai penjanjah cinta berkelas. Ia

berjalan kaki untuk pulang, biasanya ia memilih taksi untuk pulang kerumahnya. Namun kali ini uang yang perlukan untuk hal lain lebih baik ia

simpan daripada untuk mengunakan taksi yang semakin mahal. Ketika perjalanan semakin larut, ia terhenti dan matanya terpanah melihat sebuah

kejadian menakutkan.

Sebuah mobil yang dikemudikan seorang pria tergelincir balik karena jalanan licin saat berbelok arah. Mobil itu menabrak sebuah pohon dan

terhenti dengan kaca mobil yang pecah tercerai berai. Angel berusaha mendekati mobil, melirik dengan ketakutan, tampaknya orang yang ada

didalam mobil masih bernafas namun mengalami pendarahan yang cukup besar, ia berusaha berteriak minta tolong. Namun larutnya malam enggan

menampakkan siapapun. Ia pun membuka pintu mobil dan menyadarkan orang tersebut yang sedang pingsan.

Karena semakin kebingungan ia melihat sebuah selular di mobil itu tergeletak , ia pun menelepon 112 untuk menghubungi polisi untuk meminta

ambulan di jalan itu. Beberapa saat sebelum ambulan itu datang. Pria itu tersadar sesaat dan melihat wajah Angel sekilas, Angel tampak

berusaha menutupi pendarahan yang terjadi di lengan pria itu dengan serampe yang ia miliki. Ia mengingat apa yang ia pelajarin dalam

pelajaran pramuka ketika memberikan pertolongan pertama.. beberapa saat kemudian ambulan datang mulai mengangkut pria itu. Angel terdiam

dengan wajah kelelahan. Petugas meminta untuk Angel ikut namun Angel menolak.

Nama pria itu adalah Franky seorang pria kaya yang mengalami krisis dan frustasi dengan orang tuanya. Ia berhasil sadar dari tidurnya.

Kemudian seorang suster menyambutnya dengan sebuah ucapan salam.

“sudah bangun ya..?”

“saya dimana suster?” Tanya pria itu

“di rumah sakit Elisabeth. Anda beruntung sekali ada yang melakukan pertolongan pertama terhadap pendarahan anda.. jika orang itu tidak

menolong anda. Mungkin anda telah pergi karena kehabisan darah!”

“oh.. ya.. saya kecelakaan dan saya ingat itu..”

“bersyukuran pada Tuhan.. sekarang saya akan periksa tensi anda!!”

Franky terdiam mensyukuri hidupnya. Ia jelas ingat sepulang dari dugem dan bermabok-mabokan kemudian ia kehilangan konsentrasi saat

berkendaraan dan menyebabkan ia nyaris mengakhiri hidupnya. Ketika suster mulai selesai memeriksa tensi darahnya.ia mulai penasaran dengan

sosok yang terbayang dalam sadarnya ketika itu.

“suster.. siapa orang yang membawa saya kemari?”

“saya tidak tau. Tapi konon katanya seorang gadis menelepon untuk meminta ambulan. Kemudian gadis itu menghilang.”

“oh ya.. saya ingin berterima kasih pada orang itu”

“ya berterimakasihlah ketika anda sudah sembuh nanti..”

Tiba tiba ibu Franky muncul dari pintu dan berteriak histeris melihat kondisi anaknya. Franky menjadi bulan bulanan ketakutan sang ibu. Namun

ia memang layak bersyukur karena hari ini ia selamat dari sebuah kematian.

***

Beberapa hari kemudian Franky diperbolehkan untuk pulang kerumahnya. Suster berlari mengejarnya karena merasa Franky meninggalkan sesuatu.

Suster itu memberikan sebuah serampe pink yang telah dibersihkan. Suster itu berkata, serampe ini terikat disaat kecelakaan terjadi. Franky

yakin serampe ini bukan miliknya,ini milik sang penolong yang menyelamatkannya. Dan ia pun menyimpan serampe ini berharap kelak ia dapat

menemukan orang baik tersebut.

Di lain tempat. Angel terbangun ketika adik kecilnya berkata Nenek dikamar mengalami kejang kejang. Walau ia masih mengantuk ia segera

berlari menuju kamar neneknya ia begitu ketakutan dan mengucapkan ayat ayat alkitab untuk sang nenek. Dan beberapa saat kemudian tubuh sang

neneknya menjadi tenang. Ia pun bersyukur dengan air mata bercucuran. Ia begitu mencintai neneknya, karena sejak kecil sang neneklah yang

merawatnya. Dan demi pengobatan sang neneklah ia rela menjadi pelacur, dan berharap kelak neneknya dapat sembuh, sehingga ia bisa melepaskan

hidup sulamnya tersebut.

Adik kecilnya juga masih bersekolah, dan membutuhkan biaya besar. Kedua orang tuanya telah pergi jauh sejak mereka kecil karena kecelakaan

sebuah pesawat terbang. Angel pun mengambil alih menjadi kepala rumah tangga disaat usianya masih muda yakni 18 tahun. Penyakit neneknya yang

semakin rumit membuat ia berpikir mencari jalan pintas dan pilihan terakhir itu adalah melacurkan diri. Dengan tarif lima ratus ribu semalam

ia dapat memberikan obat dan makan keluarga kecilnya.

Angel kesulitan untuk mencari sarampe pembelian ayahnya ketika ia masih kecil. Serampe itu mempunyai arti khusus baginya. Karena hanya ada

dua lembar dan berwarna pink. Itu adalah hadiah paskah yang diberikan sebelum ayah dan ibunya pergi untuk selamanya. Kini hanya tersisa satu,

awalnya ia ingin memberikan serampe itu pada adik perempuannya ketika ia remaja. Kini hanya tersisa satu. Dan ia pun sedih dan berharap

serampe itu kembali. Karena ia ingat serampe itu lenyap bersama orang yang ia tolongnya. Ciri khas serampe itu juga unik. Terdapat tulisan

Angel yang berhuruf latin di ujung sisinya.

Tulisan itulah yang membuat Franky menyebut gadis yang ia ingat samar samar sebagai Angel. Serampe itu iya simpan terus. Karena ia pikir

karena gadis itu hidupnya kembali. Hidupnya berjalan lurus dari segala perbuataan hina dan kotor. Ia bertobat disaat tuhan mencobanya akan

kematian. Kemudian ia mulai berpikir mencari tempat dimana ia bisa mencari gadis itu, ia bahkan sering menunggu ditempat dimana ia mengalami

kecelakaan dan ternyata gadis itu tidak pernah muncul lagi.

Angel mendapatkan sebuah bayaran cukup besar untuk melayani seseorang di sebuah hotel. Bayaran yang cukup fatastis namun ia diharuskan untuk

melayani tamu tersebut. Tamu yang orang itu bilang tak mudah ditaklukan. Angel menerima tawaran tersebut, ia pun bergegas untuk menuju tempat

itul. Paskah akan tiba beberapa minggu lagi, neneknya pernah minta padanya ingin sekali pergi ke sebuah tempat gua maria yang terdapat di

sebuah daerah. Tentu saja itu membutuhkan biaya yang cukup besar, ia pun harus bekerja keras untuk itu.

Franky seolah tak percaya ketika sahabatnya tak rela ia telah kembali menjadi orang baik. Mereka yakin betul Franky tak akan pernah melupakan

masa lalu nya yang bermabok ria dan sering sekali menyewa pelacur untuk kenikmatannya. Sahabat sahabat lamanya pun mulai berpikir mengajaknya

berkumpul. Ia sempat menolak, namun apa daya. Ia pun terlena untuk terakhir kalinya berkumpul. Ia tidak minum ataupun mencoba obat yang

diberikan oleh rekan rekanya.

Karena semakin kesal. Mereka pun memasukan obat perangsang dalam minuman putih yang diminum oleh frangky. Beberapa saat kemudian Angel tiba

di hotel yang mereka janjikan. Ia terkejut ketika melihat beberapa orang ada didalam hotel tersebut.

“loh kok banyak ginil. Katanya Cuma satu orang?” kata Angel

“tenang aja. Bukan kita kok yang mau makai kamu. Tuh temenku dikamar. Kamu masuk saja.. layanin dia. Kita mau pergi kok..” Angel curiga

“jangan takut kita ga jahat kok, neh bayaran kamu..?” pria itu memberikan uang kepada Angel

“ok..!”

Angel tidak punya pilihan lain ia pun menuju kamar yang pria itu tunjukkan sedangkan yang lain pergi meninggalkan kamar hotel. Ketika ia

memasuki kamar tersebut. Ia terduduk dengan Franky yang sedang menuju toilet. Ketika Franky muncul dari toilet. Angel memberikan senyuman.

Franky sedikit bingung dengan gadis dikamarnya.

“kamu siapa?”

“saya.. orang yang akan memberikan malam indah untuk anda?”

“saya tida mengerti.. “ ketus Franky dan Angel menjadi bingung.

“bukannya anda sewa saya untuk..”

Franky menatap wajah Angel yang cantik. Ia pun menyadari ini adalah kerjaan iseng sahabatnya. Ia pun juga sadar minuman yang ia minum telah

diberikan obat, sehingga ia meminta izin ke toilet untuk membuang isinnya.

“ok aku ngerti. Berapa kamu dibayar?”Tanya frangky

“seperti biasa… short time dan sudah lunas?”

“saya bayar kamu kemudian kamu pergi..ok?” ketus Franky merendahkan sambil melemparkan uang keranjang Angel merasa terhina sekali.“maksud

anda?”

“kamu kan tujuannya uang kan, dan saya berikan uang ini tapi saya tidak pakai kamu?”

“terima kasih.. tapi saya hanya menerima uang bila saya melayani?”

“alah.. uda lah ambil saja. Ga usah munafik gitu!”

Angel semakin emosi

“saya memang pelacur tapi saya juga punya harga diri. Pelacur juga manusia. Saya bukan binatang.. saya juga bekerja untuk uang. Walaupun

perkerjaan saya terlihat tidak halal. Tapi anda tidak boleh bilang saya munafik..karena saya tidak menipu?”tegas Angel marah

Franky terkejut dengan kata kata wanita yang berdiri dihadapanya. Seumur umur ia mengunakan pelacur. Tidak pernah ada pelacur keras kepala

dan angkuh seperti ini.

“ambil uang anda.. dan ini uang dari teman kamu..” Angel mengeluarkan uang dari tasnya dan tak sengaja serampe yang ia taruh didalam tas

terjatuh, kemudian bergegar pergi dari kamar tersebut dengan perasaan marah. Franky membiarkan gadis itu pergi

“dasar pelacur.. sudah untung dikasih duit tapi malah belagu.!” Ledek Franky

Angel pergi dengan sebuah tangis sedih karena hinaan tersebut, ia berjalan pulang dengan perasaan bersalah karena tidak menerima saja uang

tersebut. Tapi harga dirinya terusik oleh kata kata pria itu. Sedangkan di hotel. Ketika frangky mulai ingin cek out dari hotel tersebutl

tiba tiba ia terdiam melihat sesuatu dilantai. Sebuah serampe pink yang sama dengan ia miliki. Awalnya ia kira itu miliknya yang terjatuh.

Namun ia terkejut ketika serampe miliknya masih tersimpan di saku celananya.

“Serampe ini.. punya gadis tadi?” ujar Franky dan ia segera menghubungin Agus sahabatnya yang menyewa gadis itu

“Gus siapa gadis tadi?” Tanya Franky

“kenapa? Layanannya memuaskan ya. Mau coba lagi hahaha:” ledek Agus

“ngak. Gua mau ketemu dia..”

“walau bagus dong . Franky yang liar itu kembali lagi.!”

“plz.. kamu dapat gadis itu dari mana?”

“ok.. ok.. gadis itu mangkal biasanya di jalan Ampera di taman

kota

.”

‘ok terima kasih!!”

Tanpa banyak pikir. Mobil Franky pun melaju ketempat gadis itu. Namun ia kurang beruntung ia tidak menemukan Angel di tempat itu. Angel telah

pulang kerumahnya.

***

Angel terkejut ketika neneknya semakin parah dan ia pun membawanya kerumah sakit. Ia bersedih dengan kejadian itu., uang rumah sakit cukup

mahal dan ia pun mulai tak tau mencari kemana lagi uang agar bisa membiayai biaya operasi neneknya. Ia membiarkan neneknya dijaga adik

kecilnya, sedangkan ia sendiri pergi ke tempatnya biasa ia mencari uang. Ketika ia termenung karena sepinya malam itu. Hujan datang membuat

ia semakin menderita dalam malam tersebut.

Hujan itu seolah tak berbelas kasih padanya yang sedang gundah. Tiba tiba muncul mobil berhenti tepat dihadapannya. Angel menghapus air mata

dan mendekati mobil tersebut. Orang didalam mobil itu membuka pintu kaca . Angel mendekati dengan sedikit rayuan dengan pakaian basah kuyub

“halo. Malam gini mau ditemenin?” Tanya Angel dan terdiam ketika melihat orang yang ada didalam mobil adalah pria tak asing baginya.

“hai..:” ujar pria itu

“kamu.. “ Angel berubah sikap ketika melihat pria itu adalah Franky kemudian menjauhi mobil itu ketepian dari hujan

Franky bersedih melihat gadis itu kehujanan ia pun keluar dari mobilnya mendekati gadis itu

“masuk yuk, ke mobil.. hujan besar nanti kamu masuk angina” ajak Franky

“rasanya saya dengar kamu tidak ingin pakai pelacur.. pelacur kan binatang buat kamu. Ternyata kamu menjilat ludah kamu sendiri!”

“bukan begitu.. jangan salah paham. Saya tidak ada maksud untuk itu!”

“lalu apa.. kamu pikir saya bodoh, mana ada orang yang menghentikan mobilnya selain untuk memakai pelacur..!”

Franky terdiam.. lalu mengeluarkan serampe tangan milik Angel

“ini..punya kamu ketinggalan dihotel kemarin” beri Franky dan Angel terdiam

Air matanya berlinang ketika melihat serampe itu. Ia teringat oleh ayahnya, andai saja ayahnya masih hidup. Nasibnya tidak akan seperti ini

begitu memilukan. Franky terlihat gundah melihat Angel menangis didepannya.

“ok terima kasih.. silakan kamu pergi.”

“hm.. sebenarnya saya ingin bilang sesuatu sama kamu”

“saya ga ada waktu. Saya lagi kerja. Sebaiknya kamu pergi!”

“saya mohon sebentar saja!”

“kalau kamu tidak mau pergi.. saya yang pergi!”

“saya mohon sebentar saja!”

Angel tidak ingin lagi melihat pria itu, ia merasa malu karena manangis dihadapan pria itu, ia pun berlari meninggakan tempat itu dengan

sejuta rasa bersalah Franky.

“ya Tuhan. Mengapa saya tega berkata demikan kepada malaikat yang telah menyelamatkan nyawa saya!” ujar Franky

Angel menangis sepanjang perjalanan. Ia kembali ke rumah sakit. Berhari hari ia menjaga neneknya, ia memang mendapatkan beberapa pelanggan

lama yang selalu memberikannya uang. Namun uang itu tidak akan cukup untu merawat neneknya. Ia semakin frustasi. Terlebih neneknya begitu

ingin cepat pergi dari rumah sakit, karena ia tau cucunya akan kehabisan uang untuk merawatnya disini.

“kasih nenek keluar. Nenek tidak mau lama lama disini?” teriak nenek

“nek. Jangan bicara gitu, Angel masih mampu.. nenek harus dukung Angel. Cuma nenek yang Angel miliki. Bila nenek memaksa keluar. Kesehatan

nenek akan semakin buruk!”

“Angel. Nenek ini hanya sebuah batu besar diatas air yang mengalir. Nenek terlalu lama merepotkan kamu. Biarkan nenek pergi saja.. jangan

tahan lagi”

“nek. Jangan berkata begitu. Nek.. Angel mohon!” Angel menangis..

Dilain tempat. Franky mendapatkan kabar Agus sahabatnya mengalami overdosis karena narkoba. Ia segera menuju rumah sakit tempatnya dirawat.

Dan secara tak sengaja rumah sakit itu sama dengan yang Angel tempati. Ketika sedang berjalan menuju kamar milik sahabatnya. Ia tak sengaja

melihat Angel,sedang bertanya tentang biaya rumah sakit. Franky mendengarkan semua yang dikatakan suster. Ia merasa iba dan akhirnya

memutuskan untuk membayar semua uang rumah sakit nenek Angel. Namun ia tidak ingin Angel tau tentang siapa orang yang membayarnya.

Angel bersuka cita atas petolongan dermawan tersebut., suster itu kemudian hanya memberikan sebuah kartu nama dan sebuah amplop yang tak ia

sangka. Dan bertuliskanmisterius itu bukan hanya memberikan sebuah surat namun memberikan uang yang cukup besar untuk merubah kehidupan Angel

. uang itu begitu banyak hingga ia dapat lepas dari dunia pelacuran. Neneknya pun sembuh. Angel hidup bahagia tanpa harus bekerja malam lagi.

Namun Angel masih penasaran dengan orang yang begitu baik tersebut. Ia berusaha mencari tahu siapa penyelamat misterius itu. Namun sebelum

itu ia menepati janji pada neneknya untuk pergi ke goa maria. Mereka bersuka cita menyambut paskah yang akan datang esok harinya.

Suatu waktu Angel berdoa dengan tulus dihadapan sang bunda maria. Jauh diantara kerumunan tersebut juga tersebutkan Franky yang datang

bersama keluarganya. Angel menangis pilu dihadapan hendaknya. Mensyukuri kehidupan baru yang ia dapatkan. Jauh dari dunia gelap. Dan

disampingnya berdiri orang yang tak ia duga. Franky. Pria itu menatapnya dan juga sedikit terkejut melihat Angel. Namun ia sadar Angel akan

marah bila melihatnya ia pun pergi dengan secara sembunyi tanpa Angel ketahui.

ketika terjadi pembagian telur paskah. Angel mengambil tiga butir untuk dia , nenek dan adiknya. Seorang gadis kecil berebutan untuk

mengambil telur itu dan terjatuh hingga kakinya mengalami luka. Orang tua anak itu tampak menjauh tak menyadari anaknya tertinggal. Franky

mendekati anak kecil itu. Kemudian membersihkan luka di kaki anak tersebut. Dan menyuruh anak kecil itu untuk membersihkan air mata dengan

serampe yang tak asing bagi anak itu. Kelurga anak gadis kecil itu muncul. Dan ternyata gadis itu adalah adik Angel.

“kamu kemana saja. Kakak, kira kamu hilang?”

‘kakak buru buru dan aku terjatuh.. sakit” tangis isak adik Angel

“mana kakak liat luka kamu..?” Angel bertanya

“sudah sudah ayo pulang..?” ajak nenek

“tunggu aku mau balikin serampe ini dulu?” kata adik Angel

“loh itu kan milik kakak. Kok bisa di kamu?” Angel tadinya itu serampe miliknya namun ternyata salah “ini milik kakak itu. Yang sedang

berdiri bersama ibu tua itu.”

“mana .. ?” ajak Angel menemui pria itu Ketika Angel dan adiknya mendekat. Franky sedang bersama ibunya. Angel terdiam terkejut. Bagaimana

serampe yang ia miliki bisa ada dilaki laki itu.

“kamu

kan

..?”

“iya.. aku Franky. Orang yang dulu kamu tolong disaat kecelakaan malam itu?”

“astaga.. jadi kamu?”

“ Angel.. itu kan namamu. Aku minta maaf atas segala perkataan yang pernah kukatakan dulu kala. Aku khilaf. Dan tak kusangka. Dibalik

semuanya kamu adalah orang yang baik!” Angel tersenyum..

“Dan kamu adalah orang yang memberikan surat berserta amplop yang telah menyelamatkan nenekku”

“itu semua tangan tuhan . aku hanya memberikan jalannya!”

“selamat hari paskah Angel!”

“selamat hari paskah untukmu juga Franky..!”

Tamat..

KISAH PASKAH

Dulu ketika aku kecil, perayaan Paskah menjadi suatu perayaan yang amat menyenangkan bagiku. Di paroki, bersama anak-anak Allah yang lainnya aku saling bercanda, kejar-kejaran, main kelereng dan bermain permainan lain yang menyenangkan. Senyum-senyum selalu tersungging di wajah kami, bahkan ada yang tertawa lebar-lebar ketika melihat kekonyolan-kekonyolan yang tejadi.

Semuanya itu menjadi lebih bersemarak ketika mbak Rosa–pembina kami–memukul genta-genta kecil yang dibawanya. Itu pertanda kalau kami harus segera mengunci mulut-mulut manis kami untuk mulai berdoa, sebelum acara mencari telur Paskah dimulai. Tiba-tiba saja...

“He...telulnya cudah kamu cimpan?” tanya kakakku lirih ketika doa dimulai.

“Jangan khawatil kak, ade udah cimpan di tempat yang aman.” Sahutku meyakinkannya.

“Ya udah, nanti jangan lupa bantu aku ya.” Katanya memelas.

“Ok bos!”anggukku.

Doa selesai diucapkan oleh mbak Rosa, kini pesta cari telur dimulai. Kebiasaan di parokiku demikian, masing-masing anak membawa telur paskah dari rumah, dihias semenarik mungkin, lalu setiba di paroki segera menyembunyikannya. Pesta ini dimaksudkan agar kami mencari telur-telur paskah ini selain milik kami pribadi. Siapa yang mendapat paling banyak telur paskah, dialah yang menang.

Bersama dengan kakak, aku segera mencari telur-telur itu. Aku mendapat sepuluh butir telur sedangkan kakak empat belas butir, total ada duapuluh empat butir yang kami temukan. Perolehan itu membuat kakakku menang. Sebagai hadiah, mbak Rosa memberikan sepasang telur Paskah dari batu pualam. Warnanya hitam mengkilat, halus, dan ada ukiran salib Kristus di tengahnya.

Mataku dan mata kakak berbinar-binar melihat hadiah indah ini. Tak henti-hentinya kami memegang hadiah ini. Eh...rasanya ingin terus menatapnya, apalagi menatap ukiran salib Yesus tadi. Rasanya begitu menggembirakan dan damai kalau menatapnya.

“Eh...kak, ade boleh minta satu?”pintaku.

“Boleh, nih...kamu ini saja ya.”katanya sambil memberiku telur itu.

“Ue...makasih kak, tapi nanti kalau ketukar gimana?”tanyaku lagi.

“Iya ya, gimana kalau kita beri gambar di baliknya?”usulnya. Karena tidak ada pilihan lagi, aku pun setuju saja. Kami sepakat menggambar wajah anak yang tersenyum. Kini telur itu seakan-akan menggambarkan diri kami sendiri, bagaimana rukunnya kami sebagai seorang saudara. Sungguh indah dan memang begitu indah, bukan begitu?

Tetapi kenangan-kenangan masa lalu itu rasanya seperti mimpi, yang membuatku muak kalau mengingatnya, aku ingin melupakannya. Pengalaman itu membuatku merasa pedih sekali.

Beberapa saat semenjak itu, ketika bermain-main harta yang terpendam, aku lupa dimana aku memendam kedua telur Paskah itu. Melihat itu kakak menjadi sangat marah, kami bertengkar.

Lama-kelamaan hubunganku dengan kakak memburuk, kami mulai sering bertengkar, kami tidak lagi akur bahkan sampai sekarang. Rasanya hari-hari bagaikan neraka, setiap hari kami selau adu mulut, dan paling parah kami menjadi tidak banyak omong lagi. Hubungan saudara kami seakan-akan putus.

Kalau saja aku tidak memendam telur-telur Paskah itu, mungkin hubunganku dengan kakak bisa jadi berbeda dari sekarang, seandainya aku lebih cermat lagi waktu itu, mungkin kakak tidak akan seperti ini. Seandainya...

Di tengah keputusasaan dan kesedihanku, mau tak mau hidup tetap berlangsung. Kini aku berumur duapuluh empat tahun, sedangkan kakak akan berumur duapuluh lima. Dua minggu lagi ia akan berulang tahun. Dalam hati kecilku, aku ingin meminta maaf padanya, aku tidak betah kalau hidup seperti ini terus. Tetapi lewat apa, lha dianya kalau melihat aku pasti melengos. Aku butuh sesuatu yang dapat aku jadikan hadiah.

Lama aku merenung. Hatiku gundah, namun justru karena itulah, entah mengapa aku berdoa. Untuk pertama kalinya dalam hidup ini dengan sadar aku berdoa.

“Tuhan, aku tidak tahu harus berbuat apa. Aku sadar bahwa aku ingin agar aku rukun dengan kakakku. Aku mau berdamai dan kembali ceria seperti masa kanak-kanak dulu. Satu yang kumohon, yaitu rahmatMu agar aku mampu menemukan kebahagiaan itu lagi dalam hidupku ini.”ungkapku dalam hati.
Terbesit dalam benakku seketika itu juga gambaran sepasang telur Paskah yang hilang itu. Ya, itu jawabannya. Aku harus mencari dan menemukannya, waktuku hanya dua minggu. Dan inilah kesempatanku. TUHAN TELAH MEMBERI JALAN!

Tanpa pikir panjang lagi aku berlari, menuju lapangan sekolah tempat aku bermain dulu. Meski hari sudah malam aku tetap nekad untuk menemukannya. Aku mencoba mengingat dimana kira-kira aku memendamnya. Merasa tidak menemukan serpihan-serpihan masa lalu, aku pun mulai menggali, menggali, dan menggali.

Di penghujung kesadaranku, aku meneteskan air mataku, pelupukku basah karena penyesalan mendalam, perasaan bersalah menghantamku begitu sangat. Entah mengapa, tiba-tiba dunia ini terasa berputar-putar, suara perlahan lahan lenyap, semua cahaya meredup dan gelap. Tiada apapun kecuali kegelapan. Aku pingsan.

Antara sadar atau tidak ada suara seorang memanggilku, “Des, bangun Des, he...bangun he...” semua yang tampak gelap kini menjadi terang. Aku terangkat dari kegelapan itu. Sedikit demi sedikit aku mulai mampu melihat. Begitu sadar, aku amat terkejut ketika mendapati kakakku duduk di sampingku, dengan raut wajah cemas.

“Hei bodoh, kamu kenapa malam-malam begini ke sini?”

“Ee...aku mencari telur yang aku hilangkan waktu itu,”jawabku sambil menundukkan kepala karena saking takutnya.

“O, rupanya kamu mencari barang itu, tha. Kenapa kamu mencarinya sekarang? Kenapa tidak diwaktu yang lain? Kenapa malam hari begini? Bodoh amat sich, kamu ini. Coba pikir nanti kalau ada apa-apa dengan kamu bagaimana. Kamu ini anak perempuan semata wayang lho Des, ingat itu!”ucap kakakku dengan nada khawatir.

“Aku hanya ingin telur itu ditemukan, Kak. Aku mau itu jadi hadiah saat kakak ulang tahun nanti. Aku mau kita rukun lagi, tertawa bersama, ngobrol hal-hal yang konyol seperti waktu kita kecil, aku mau ...”

“Cukup! Cukup, aku tahu, jangan kamu lanjutkan. Ak...akupun juga. Des, maafkan aku karena sikapku selama ini. Ma...”

Mendengar itu, air mata kebahagiaan melinang di pipiku. Aku menangis sejadi-jadinya. Akhirnya, setelah sekian lama kami pun mampu berdamai. Kami menemukan kerukunan kami yang telah lama hilang. Rupanya Tuhan mengabulkan doaku. Ia memberi yang terbaik, Ia begitu baik.

Telur-telur Paskah itu akhirnya tidak kami temukan. Namun kami yakin, mereka tidak menghilang. Mereka telah menetas dan kini hidup dan bangkit dalam diri kami. Telur-telur itu akan tetap tersenyum.

Rabu, 20 April 2011

Rancangan Proses Pembelajaran

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Nama Sekolah : SMA
Mata Pelajaran : Ekonomi
Kelas / Semester : X / 2
Pertemuan : 5
Alokasi Waktu : 1 x 15 menit

Standar Kompetensi : 1. Kemampuan memahami uang untuk digunakan sebagai alat
tukar dalam melakukan kegiatan Ekonomi.
Kompetensi Dasar : 1.1. Menjelaskan materi tentang Uang
Indikator : 1. Menjelaskan Materi tentang Uang
2. Mendeskripsikan Ciri-ciri Uang
3. Memahami Fungsi Uang
4. Menguraikan Jenis-jenis uang
5. Menjelaskan Nilai Uang
I. Tujuan Pembelajaran : Setelah mempelajari sub pokok bahasan ini, siswa diharapkan mampu :
1. Menjelaskan pengertian uang
2. Mendeskripsikan ciri-ciri uang
3. Memahami fungsi uang
4. Menguraikan jenis-jenis uang
5. Menjelaskan Nilai Uang
II. Materi Pelajaran
1. Pengertian uang adalah alat tukar menukar yang sah yang dikeluarkan oleh pemerintah yang berlaku secara umum dan dapat diterima oleh masyarakat.
2. Ciri-ciri uang :
• Tahan lama
• Nilainya Stabil
• Ringan dan mudah dibawa
• Dapat di bagi-bagi
• Disukai Umum

3. Secara umum fungsi uang dibagi tiga, yaitu :
• Sebagai alat tukar, uang mempermudah manusia dalam melakukan perdagangan.
• Sebagai satuan hitung, uang mempermudah masyarakat untuk menghitung nilai suatu barang dalam mata uang.
• Alat penimbun kekayaan, orang dapat menyimpan sebagian dari kekayaannya dalam bentuk uang yang disimpan di rumah atau di bank dalam bentuk tabungan atau deposito.
4. Jenis – jenis Uang dibagi menjadi :
• Uang kartal, yaitu uang yang digunakan oleh masyarakat untuk melakukan transaksi jual beli dalam kehidupan sehari-hari. Uang kartal dibagi atas dua bagian yaitu uang kertas dan uang logam.
• Uang giral, merupakan uang yang dimiliki masyarakat dalam bentuk simpanan (deposito) yang dapat ditarik sesuai dengan kebutuhan. Yang termasuk ke dalam uang giral adalah cek dan giro.
5. Secara Umum, Nilai Uang di bagi menjadi:
• Nilai Nominal, Yaitu Nilai yang tertulis/tertera dalam uang
• Nilai Intrinsik, Yaitu Nilai uang berdasarkan bahan pembuatannya
• Nilai Internal, Yaitu Nilai uang berdasarkan kemampuannya di tukar dengan barang
• Nilai Eksternal, Yaitu Nilai mata uang sendiri di tukar dengan valuta asing
III. Metode Pembelajaran :
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Penugasan





IV. Langkah – Langkah Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu / Menit
A. Kegiatan Awal :
• Guru memberi salam pembuka
• Guru memeriksa kehadiran siswa dan kebersihan kelas
• Guru memberi motivasi dengan menjelaskan tujuan pembelajaran

B. Kegiatan Inti :
• Guru menjelaskan pengertian uang
• Guru menjelaskan ciri-ciri uang
• Guru menjelaskan fungsi uang
• Guru menjelaskan jenis-jenis uang
• Guru Menjelaskan Nilai-nilai Uang
• Guru mengadakan tanya jawab

2 menit






10 menit
C. Kegiatan Penutup :
• Guru menyimpulkan materi pembelajaran
• Guru memberi tugas kepada siswa
• Guru mengucapkan salam penutup

3 menit

V. Alat / bahan dan Sumber Belajar :
a. Alat / bahan : 1. RPP
2. Spidol dan penghapus
3. Papan tulis
b. Sumber Belajar : Buku Ekonomi SMA kelas X, Penerbit Erlangga : Drs.
Wahyu Adji, dkk.
VI. Penilaian :
Prosedur : a. Penilaian proses belajar mengajar
b. Penilaian hasil belajar


a. Afektif : Sikap Siswa Selama Proses Pembelajaran

No.
Aspek Yang Dinilai
Bobot
5 4 3 2 1
SB B C TB STB
1. Keseriusan dalam mengikuti pelajaran
2. Responsasi dalam mengikuti pelajaran
3. Kerajinan mengerjakan tugas

b.Kognitif
Instrument :
• Essay Test
Soal Essay Test :
1. Sebutkan pengertian uang!
2. Sebutkan ciri-ciri uang!
3. Jelaskan fungsi dari uang!
4. Uraikan jenis-jenis uang!
5. Jelaskan Nilai dari Uang!
Jawaban :
1. Uang adalah alat tukar menukar yang sah yang dikeluarkan oleh pemerintah yang berlaku secara umum dan dapat diterima oleh masyarakat.
2. Ciri – ciri uang antara lain, yaitu :
 Tahan lama
 Nilainya Stabil
 Ringan dan mudah dibawa
 Dapat di bagi-bagi
 Disukai Umum
3. Fungsi uang, yaitu :
 Sebagai alat tukar. Uang dapat mempermudah manusia dalam melakukan perdagangan atau melakukan transaksi ekonomi.
 Sebagai satuan hitung. Uang dapat mempermudah masyarakat untuk menghitung nilai suatu barang dalam mata uang.
 Sebagai alat penimbun kekayaan. Orang dapat menyimpan sebagian alat kekayaannya dalam bentuk uang yang disimpan di rumah atau di bank dalam bentuk tabungan atau deposito.
4. Adapun jenis – jenis uang adalah :
 Uang kartal, merupakan uang yang digunakan oleh masyarakat dalam melakukan transaksi jual beli dalam kehidupan sehari-hari. Uang kartal dibagi menjadi dua, yaitu uang kertas dan uang logam.
 Uang giral, merupakan uang yang dimiliki masyarakat dalam bentuk simpanan (deposito) yang dapat ditarik sesuai dengan kebutuhan. Uang giral dibagi menjadi dua yaitu cek dan giro.
5. Adapun Nilai Uang itu adalah:
 Nilai Nominal, Yaitu Nilai yang tertulis/tertera dalam uang
 Nilai Intrinsik, Yaitu Nilai uang berdasarkan bahan pembuatannya
 Nilai Internal, Yaitu Nilai uang berdasarkan kemampuannya di tukar dengan barang
 Nilai Eksternal, Yaitu Nilai mata uang sendiri di tukar dengan valuta asing

c.Psikomotorik Efektifitas Perilaku Siswa

No
Aspek Yang Dinilai Bobot
5 4 3 2 1
SB B C TB STB
1. Daya tanggap siswa
2. Kecepatan dalam belajar
3. Keaktifan siswa dan cara siswa mengutarakan pendapatnya



Keterangan :
SB : Sangat Baik
B : Baik
C : Cukup
TB : Tidak Baik
STB : Sangat Tidak Baik

VII. Pedoman Penilaian :
1. Penilaian Afektif
Sikap siswa selama mengikuti pembelajaran dan sikap terhadap guru dan teman-temanya.
2. Penilaian Psikomotorik
- Daya tanggap siswa
- Kecepatan dalam belajar
- Keaktifan siswa dan cara siswa mengutarakan pendapatnya
3. Penilaian Kognitif
Jumlah soal : 4 soal
Skor / bobot soal : 25 / soal
Nilai : 4 x 25 = 100

Jumat, 15 April 2011

3 Langkah Untuk Terlepas Dari Masalah


3 Langkah Untuk Terlepas Dari Masalah
“Orang yang duduk dalam lindungan Yang Mahatinggi dan bermalam dalam naungan Yang Mahakuasa akan berkata kepada TUHAN:
“Tempat perlindunganku dan kubu pertahananku, Allahku, yang kupercayai.”

Sungguh, Dialah yang akan melepaskan engkau dari jerat penangkap burung, dari penyakit sampar yang busuk.
Dengan kepak-Nya Ia akan menudungi engkau, di bawah sayap-Nya engkau akan berlindung, kesetiaan-Nya ialah perisai dan pagar tembok.” Mazmur 91:1-4
Tidak habis-habisnya kita menghadapi masalah dalam kehidupan ini. Tetapi Tuhan memang tidak pernah berjanji kepada kita bahwa Dia akan menghilangkan masalah dari kehidupan kita.Satu hal yang pasti adalah Dia berjanji akan melepaskan kita dari segala masalah yang kita hadapi dan memberikan kemenangan bagi kita atas masalah-masalah tersebut.Lalu bagaimana agar kita dapat menerima kelepasan dari Tuhan dan meraih kemenangan atas setiap masalah?

Berikut 3 langkah yang dapat menjadi panduan bagi kita untuk terlepas dari masalah:
1. Jangan menjauh dari Tuhan
Keadaan susah yang kita alami tidak boleh membuat kita menjauh dan mundur dari Tuhan. Jika perlu kita harus lebih aktif lagi mencari wajah Tuhan.
Semakin kita menjauh dari Tuhan, maka perlindungan Tuhan juga akan menjauh dari kita. Kita akan menjadi lebih rentan lagi terhadap berbagai masalah dan bahaya yang menghadang. Kita tidak memiliki kekuatan untuk menghadapinya.Tetapi jika kita tetap berada dalam naungan Tuhan, maka Tuhan akan selalu memberikan perlindungan bagi kita. Tidak ada sehelai rambutpun akan jatuh tanpa sepengetahuan Tuhan.Sama seperti kisah Ayub yang mengalami pencobaan yang begitu berat, tetapi dia tetap menggantungkan hidupnya kepada Tuhan. Sehingga Tuhanpun memulihkan kehidupannya bahkan memberkatinya berlipat ganda.
Tetaplah dekat kepada Tuhan dan berusaha untuk lebih dekat lagi kepadaNya ketika kita sedang masalah yang berat. Maka kita akan melihat tangan Tuhan yang akan menolong dan melepaskan kita dari segala jerat yang ada.
“Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.” Ibrani 10:25
“Latihan badani terbatas gunanya, tetapi ibadah itu berguna dalam segala hal, karena mengandung janji, baik untuk hidup ini maupun untuk hidup yang akan datang.” 1 Timotius 4:8
.
2. Melangkah dengan iman
Tuhan akan mencurahkan hikmatNya bagi kita jika kita senantiasa dekat kepadaNya. Dia akan memberikan jalan keluar bagi kita. Melalui hikmatNya kita dapat mengambil tindakan untuk dapat menyelesaikan masalah.Jangan takut untuk melangkah, berbuat sesuatu dan mengambil tindakan jika Tuhan sudah membukakan hati dan pikiran kita.
Damai sejahteraNya akan menjadi tanda bagi kita bahwa Tuhan akan menyertai langkah yang akan kita ambil.Ketika Bangsa Israel melangkah dengan iman untuk menyeberangi Sungai Yordan dan masuk ke Tanah Perjanjian, mujizatpun terjadi dan sungai langsung terbelah dua menjadi kering.Mujizat terjadi ketika kita melakukan langkah iman. Tanpa langkah iman, maka tidak akan ada mujizat dan pintu yang terbuka bagi kita.
Jangan takut dan kuatir, karena Tuhan senantiasa menyertai setiap langkah kita.
“Bukankah telah Kuperintahkan kepadamu: kuatkan dan teguhkanlah hatimu? Janganlah kecut dan tawar hati, sebab TUHAN, Allahmu, menyertai engkau, ke manapun engkau pergi.” Yosua 1:9
.
3. Nikmati kehidupan yang kita jalani
Rasul Paulus mengalami suka maupun duka, susah maupun senang, kelebihan maupun kekurangan, tetapi dia tetap menikmati seluruh kehidupannya.
“Aku tahu apa itu kekurangan dan aku tahu apa itu kelimpahan. Dalam segala hal dan dalam segala perkara tidak ada sesuatu yang merupakan rahasia bagiku; baik dalam hal kenyang, maupun dalam hal kelaparan, baik dalam hal kelimpahan maupun dalam hal kekurangan.
Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.” Filipi 4:12-13 Apapun yang kita alami saat ini, tetaplah berusaha untuk menikmatinya. Tetaplah naikkan ucapan syukur kepada Tuhan. Mungkin kita berpikir bahwa masalah kita adalah masalah yang paling berat yang pernah ada di muka bumi ini.
Tetapi jika kita lebih peka lagi untuk melihat ke sekeliling kita, lebih banyak orang yang memiliki kesusahan yang jauh lebih berat dari yang kita alami saat ini.
Dan Tuhan tetap memberikan kekuatan bagi masing-masing kita untuk melaluinya, karena Dia tidak pernah memberikan pencobaan melebihi kekuatan kita.
“Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya.” 1 Korintus 10:13
Cerita kehidupan kita tidak akan pernah berhenti sampai kita dipanggil oleh Tuhan. Cerita demi cerita, masalah demi masalah, suka maupun duka silih berganti berdatangan dalam kehidupan kita.Tetapi jika kita dapat menikmatinya dan berjalan bersama Tuhan, maka kita akan semakin disempurnakan hari lepas hari. Dan cerita kehidupan kita akan menjadi bacaan terbuka bagi setiap orang yang ada di sekeliling kita bahkan menjadi berkat dan teladan bagi mereka semuanya.Tetap berada dalam hadiratNya, tetap minta hikmatNya dan melangkah dengan iman, serta nikmati apa yang ada pada kita dan mengucap syukur kepada Tuhan. Kita pasti akan melihat pertolongan Tuhan atas hidup kita.Dia tidak pernah berhutang kepada kita. Jangan pernah ragukan kebesaran tangan Tuhan. Tetap berharap dan andalkan Dia. Haleluya!

“Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur.” Filipi 4:6
“TUHAN menetapkan langkah-langkah orang yang hidupnya berkenan kepada-Nya;
apabila ia jatuh, tidaklah sampai tergeletak, sebab TUHAN menopang tangannya.” Mazmur 37:23-24

Rabu, 13 April 2011

Contoh Proposal

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA XY MEDAN
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang Masalah

Untuk mewujudkan tercapainya keberhasilan pendidikan di sekolah, banyak faktor yang mempengaruhinya, seperti Media,bakat dan minat siswa, daya dukung orang tua, kemampuan kerja guru, fasilitas belajar mengajar, iklim kerja, dan sebagainya. Pendidikan, baik formal maupun nonformal, adalah sarana untuk pewarisan kebudayaan. setiap masyarakat mewariskan kebudayaannya kepada generasi penerus, agar tradisi kebudayaannya tetap hidup dan berkembang, melalui pendidikan. Sudah lama banyak orang mempertanyakan pendidikan kita, mengapa fasilitas belajar kurang memadai dalam pendidikan, motivasi belajar siswa yang masih belum optimal. Media pembelajaran merupakan salah satu komponen pembelajaran yang mempunyai peranan penting dalam Kegiatan Belajar Mengajar. Pemanfaatan media seharusnya merupakan bagian yang harus mendapat perhatian guru / fasilitator dalam setiap kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu guru / fasilitator perlu mempelajari bagaimana menetapkan media pembelajaran agar dapat mengefektifkan pencapaian tujuan pembelajaran dalam proses belajar mengajar.
Pada kenyataannya media pembelajaran masih sering terabaikan dengan berbagai alasan, antara lain: terbatasnya waktu untuk membuat persiapan mengajar, sulit mencari media yang tepat, tidak tersedianya biaya, dan lain-lain. Hal ini sebenarnya tidak perlu terjadi jika setiap guru / fasilitator telah mempunyai pengetahuan dan ketrampilan mengenai media pembelajaran. Padahal Media Pembelajaran merupakan sebagian faktor mencapai prestasi belajar yang optimal yang didukung peran dan tanggung jawab guru. Belajar yang dilakukan tersebut untuk meraih suatu tujuan tertentu. Media belajar memegang peranan penting dalam proses pembelajaran memberikan gairah atau semangat dalam belajar, sehingga siswa yang bermotivasi kuat memiliki banyak energi untuk melakukan kegiatan belajar
I.2 Rumusan Masalah
Apakah ada pengaruh Media Pembelajaran terhadap Prestasi belajar siswa di SMA XY Medan?

I.3 Tujuan Penelitian
Tujuan umum penelitian ini adalah ingin mendeskripsikan tentang Media Pembelajaran di SMA XY Medan, Sedangkan tujuan khusus penelitian ini adalah ingin mendeskripsikan seberapa besar kontribusi Media belajar terhadap Prestasi Belajar siswa di SMA XY Medan.

I.4 Manfaat Penelitian
a. Bagi Sekolah
Supaya Sekolah mengetahui peran penting Media Pembelajaran terhadap hasil belajar siswa dan menerapkannya di Sekolah tersebut.
b. Bagi Guru
Mempermudah Guru dalam proses Pembelajaran di kelas.
c. Bagi Siswa
Mempermudah Siswa dalam proses belajar mengajar di dalam kelas.







BAB II
LANDASAN TEORI
II.1. Uraian Teoritis
1. Media Pembelajaran
A. Pengertian Media Pembelajaran
Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari “Medium” yang secara harfiah berarti “Perantara” atau “Pengantar” yaitu perantara atau pengantar sumber pesan dengan penerima pesan. Beberapa ahli memberikan definisi tentang media pembelajaran. Schramm (1977) mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran. Briggs (1977) berpendapat bahwa media pembelajaran adalah sarana fisik untuk menyampaikan isi/materi pembelajaran seperti : buku, film, video dan sebagainya. National Education Associaton (1969) mengungkapkan bahwa media pembelajaran adalah sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang-dengar, termasuk teknologi perangkat keras. Brown (1973) mengungkapkan bahwa media pembelajaran yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran dapat mempengaruhi terhadap efektivitas pembelajaran. Pada mulanya, media pembelajaran hanya berfungsi sebagai alat bantu guru untuk mengajar yang digunakan adalah alat bantu visual. Dari ketiga pendapat di atas disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang fikiran, perasaan, dan kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar pada diri peserta didik.
B. Fungsi Media Pembelajaran
1. Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh para peserta didik. Pengalaman tiap peserta didik berbeda-beda, tergantung dari faktor-faktor yang menentukan kekayaan pengalaman anak, seperti ketersediaan buku, kesempatan melancong, dan sebagainya. Media pembelajaran dapat mengatasi perbedaan tersebut. Jika peserta didik tidak mungkin dibawa ke obyek langsung yang dipelajari, maka obyeknyalah yang dibawa ke peserta didik. Obyek dimaksud bisa dalam bentuk nyata, miniatur, model, maupun bentuk gambar – gambar yang dapat disajikan secara audio visual dan audial.
2. Media pembelajaran dapat melampaui batasan ruang kelas. Banyak hal yang tidak mungkin dialami secara langsung di dalam kelas oleh para peserta didik tentang suatu obyek, yang disebabkan, karena :
a) Obyek terlalu besar;
b) Obyek terlalu kecil;
c) Obyek yang bergerak terlalu lambat;
d) Obyek yang bergerak terlalu cepat;
e) Obyek yang terlalu kompleks;
f) Obyek yang bunyinya terlalu halus;
g) Obyek mengandung berbahaya dan resiko tinggi. Melalui penggunaan media yang tepat, maka semua obyek itu dapat disajikan kepada peserta didik.
3. Media pembelajaran memungkinkan adanya interaksi langsung antara peserta didik dengan lingkungannya.
4. Media menghasilkan keseragaman pengamatan
5. Media dapat menanamkan konsep dasar yang benar, konkrit, dan realistis.
6. Media membangkitkan keinginan dan minat baru.
7. Media membangkitkan motivasi dan merangsang anak untuk belajar.
8. Media memberikan pengalaman yang integral/menyeluruh dari yang konkrit sampai dengan abstrak

C. Jenis Media Pembelajaran Banyak sekali jenis media yang sudah dikenal dan digunakan dalam penyampaian informasi dan pesan – pesan pembelajaran. Setiap jenis atau bagian dapat pula dikelompokkan sesuai dengan karakteristik dan sifat – sifat media tersebut. Sampai saat ini belum ada kesepakatan yang baku dalam mengelompokkan media. Jadi banyak tenaga ahli mengelompokkan atau membuat klasifikasi media akan tergantung dari sudut mana mereka memandang dan menilai media tersebut.
Penggolongan media pembelajaran menurut Gerlach dan Ely yang dikutip oleh Rohani (1997 : 16) yaitu :
1) Gambar diam, baik dalam bentuk teks, bulletin, papan display, slide, film strip, atau overhead proyektor.
2) Gambar gerak, baik hitam putih, berwarna, baik yang bersuara maupun yang tidak bersuara.
3) Rekaman bersuara baik dalam kaset maupun piringan hitam.
4) Televisi
5) Benda – benda hidup, simulasi maupun model.
6) Instruksional berprograma ataupun CAI (Computer Assisten Instruction).
Penggolongan media yang lain, jika dilihat dari berbagai sudut pandang adalah sebagai berikut :
1) Dilihat dari jenisnya media dapat digolongkan menjadi media Audio, media Visual dan media Audio Visual.
2) Dilihat dari daya liputnya media dapat digolongkan menjadi media dengan daya liput luas dan serentak, media dengan daya liput yang terbatas dengan ruang dan tempat dan media pengajaran individual.
3) Dilihat dari bahan pembuatannya media dapat digolongkan menjadi media sederhana (murah dan mudah memperolehnya) dan media komplek.
4) Dilihat dari bentuknya media dapat digolongkan menjadi media grafis (dua dimensi), media tiga dimensi, dan media elektronik.
D. Manfaat Media Pembelajaran
Media pembelajaran sebagai alat bantu dalam proses belajar dan pembelajaran adalah suatu kenyataan yang tidak bisa kita pungkiri keberadaannya. Karena memang gurulah yang menghendaki untuk memudahkan tugasnya dalam menyampaikan pesan – pesan atau materi pembelajaran kepada siswanya. Guru sadar bahwa tanpa bantuan media, maka materi pembelajaran sukar untuk dicerna dan dipahami oleh siswa, terutama materi pembelajaran yang rumit dan komplek. Setiap materi pembelajaran mempunyai tingkat kesukaran yang bervariasi. Pada satu sisi ada bahan pembelajaran yang tidak memerlukan media pembelajaran, tetapi dilain sisi ada bahan pembelajaran yang memerlukan media pembelajaran. Materi pembelajaran yang mempunyai tingkat kesukaran tinggi tentu sukar dipahami oleh siswa, apalagi oleh siswa yang kurang menyukai materi pembelajaran yang disampaikan. Secara umum manfaat media pembelajaran menurut Harjanto (1997 : 245) adalah :
1) Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu verbalistis ( tahu kata – katanya, tetapi tidak tahu maksudnya)
2) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera.
3) Dengan menggunakan media pembelajaran yang tepat dan bervariasi dapat diatasi sikap pasif siswa.
4) Dapat menimbulkan persepsi yang sama terhadap suatu masalah.
Selanjutnya menurut Purnamawati dan Eldarni (2001 : 4) yaitu :
1) Membuat konkrit konsep yang abstrak, misalnya untuk menjelaskan peredaran darah.
2) Membawa obyek yang berbahaya atau sukar didapat di dalam lingkungan belajar.
3) Manampilkan obyek yang terlalu besar, misalnya pasar, candi.
4) Menampilkan obyek yang tidak dapat diamati dengan mata telanjang.
5) Memperlihatkan gerakan yang terlalu cepat.
6) Memungkinkan siswa dapat berinteraksi langsung dengan lingkungannya.
7) Membangkitkan motivasi belajar
8) Memberi kesan perhatian individu untuk seluruh anggota kelompok belajar.
9) Menyajikan informasi belajar secara konsisten dan dapat diulang maupun disimpan menurut kebutuhan
10) Menyajikan informasi belajar secara serempak (mengatasi waktu dan ruang)
11) Mengontrol arah maupun kecepatan belajar siswa.
D. Prinsip-Prinsip Memilih Media Pembelajaran
Setiap media pembelajaran memiliki keunggulan masing – masing, maka dari itulah guru diharapkan dapat memilih media yang sesuai dengan kebutuhan atau tujuan pembelajaran. Dengan harapan bahwa penggunaan media akan mempercepat dan mempermudah pencapaian tujuan pembelajaran. Ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam pemilihan media pembelajaran, yaitu :
1) Harus adanya kejelasan tentang maksud dan tujuan pemilihan media pembelajaran. Apakah pemilihan media itu untuk pembelajaran, untuk informasi yang bersifat umum, ataukah sekedar hiburan saja mengisi waktu kosong. Lebih khusus lagi, apakah untuk pembelajaran kelompok atau individu, apakah sasarannya siswa TK, SD, SLTP, SMU, atau siswa pada Sekolah Dasar Luar Biasa, masyarakat pedesaan ataukah masyarakat perkotaan. Dapat pula tujuan tersebut akan menyangkut perbedaan warna, gerak atau suara. Misalnya proses kimia (farmasi), atau pembelajaran pembedahan (kedokteran).
2) Karakteristik Media Pembelajaran. Setiap media pembelajaran mempunyai karakteristik tertentu, baik dilihat dari keunggulannya, cara pembuatan maupun cara penggunaannya. Memahami karakteristik media pembelajaran merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki guru dalam kaitannya pemilihan media pembelajaran. Disamping itu memberikan kemungkinan pada guru untuk menggunakan berbagai media pembelajaran secara bervariasi
3) Alternatif Pilihan, yaitu adanya sejumlah media yang dapat dibandingkan atau dikompetisikan. Dengan demikian guru bisa menentukan pilihan media pembelajaran mana yang akan dipilih, jika terdapat beberapa media yang dapat dibandingkan.
2. Prestasi Belajar
A. Pengertian Prestasi Belajar
Kemampuan intelektual siswa sangat menentukan keberhasilan siswa dalam memperoleh prestasi. Untuk mengetahui berhasil tidaknya seseorang dalam belajar maka perlu dilakukan suatu evaluasi, tujuannya untuk mengetahui prestasi yang diperoleh siswa setelah proses belajar mengajar berlangsung. Adapaun prestasi dapat diartikan hasil diperoleh karena adanya aktivitas belajar yang telah dilakukan. Namun banyak orang beranggapan bahwa yang dimaksud dengan belajar adalah mencari ilmu dan menuntut ilmu. Ada lagi yang lebih khusus mengartikan bahwa belajar adalah menyerap oengetahuan. Belajar adalah perubahan yang terjadi dalam tingkah laku manusia. Proses tersebut tidak akan terjadi apabila tidak ada suatu yang mendorong pribadi yang bersangkutan.
Prestasi belajar merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan belajar, karena kegiatan belajar merupakan proses, sedangkan prestasi merupakan hasil dari proses belajar. Memahami pengertian prestasi belajar secara garis besar harus bertitik tolak kepada pengertian belajar itu sendiri.
Untuk itu para ahli mengemukakan pendapatnya yang berbeda-beda sesuai dengan pandangan yang mereka anut. Namun dari pendapat yang berbeda itu dapat kita temukan satu titik persamaan. Sehubungan dengan prestasi belajar, Poerwanto (1986:28) memberikan pengertian prestasi belajar yaitu “hasil yang dicapai oleh seseorang dalam usaha belajar sebagaimana yang dinyatakan dalam raport.”
Winkel (1996:162) mengatakan bahwa “prestasi belajar adalah suatu bukti keberhasilan belajar atau kemampuan seseorang siswa dalam melakukan kegiatan belajarnya sesuai dengan bobot yang dicapainya.” S.Nasution (1996:17) prestasi belajar adalah: “Kesempurnaan yang dicapai seseorang dalam berfikir, merasa dan berbuat. Prestasi belajar dikatakan sempurna apabila memenuhi tiga aspek yakni: kognitif, affektif dan psikomotor, sebaliknya dikatakan prestasi kurang memuaskan jika seseorang belum mampu memenuhi target dalam ketiga kriteria tersebut.” Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat dijelaskan bahwa prestasi belajar merupakan tingkat kemanusiaan yang dimiliki siswa dalam menerima, menolak dan menilai informasi-informasi yang diperoleh dalam proses belajar mengajar. Prestasi belajar seseorang sesuai dengan tingkat keberhasilan sesuatu dalam mempelajari materi pelajaran yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau raport setiap bidang studi setelah mengalami proses belajar mengajar.
Prestasi belajar siswa dapat diketahui setelah diadakan evaluasi. Hasil dari evaluasi dapat memperlihatkan tentang tinggi atau rendahnya prestasi belajar siswa.
B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Untuk mencapai prestasi belajar siswa sebagaimana yang diharapkan, maka perlu diperhatikan beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar antara lain; faktor yang terdapat dalam diri siswa (faktor intern), dan faktor yang terdiri dari luar siswa (faktor ekstern). Faktor-faktor yang berasal dari dalam diri anak bersifat biologis sedangkan faktor yang berasal dari luar diri anak antara lain adalah faktor keluarga, sekolah, masyarakat dan sebagainya.
1. Faktor Intern Faktor intern adalah faktor yang timbul dari dalam diri individu itu sendiri, adapun yang dapat digolongkan ke dalam faktor intern yaitu kecedersan/intelegensi, bakat, minat dan motivasi. Kecerdasan/Intelegensi Kecerdasan adalah kemampuan belajar disertai kecakapan untuk menyesuaikan diri dengan keadaan yang dihadapinya. Kemampuan ini sangat ditentukan oleh tinggi rendahnya intelegensi yang normal selalu menunjukkan kecakapan sesuai dengan tingkat perkembangan sebaya. Adakalany perkembangan ini ditandai oleh kemajuan-kemajuan yang berbeda antara satu anak dengan anak yang lainnya, sehingga seseorang anak pada usia tertentu sudah memiliki tingkat kecerdasan yang lebih tinggi dibandingkan dengan kawan sebayanya. Oleh karena itu jelas bahwa faktor intelegensi merupakan suatu hal yang tidak diabaikan dalam kegiatan belajar mengajar.
Menurut Kartono (1995:1) kecerdasan merupakan “salah satu aspek yang penting, dan sangat menentukan berhasil tidaknya studi seseorang. Kalau seorang murid mempunyai tingkat kecerdasan normal atau di atas normal maka secara potensi ia dapat mencapai prestasi yang tinggi.” Slameto (1995:56) mengatakan bahwa “tingkat intelegensi yang tinggi akan lebih berhasil daripada yang mempunyai tingkat intelegensi yang rendah.”
Muhibbin (1999:135) berpendapat bahwa intelegensi adalah “semakin tinggi kemampuan intelegensi seseorang siswa maka semakin besar peluangnya untuk meraih sukses. Sebaliknya, semakin rendah kemampuan intelegensi seseorang siswa maka semakin kecil peluangnya untuk meraih sukses.”
Dari pendapat di atas jelaslah bahwa intelegensi yang baik atau kecerdasan yang tinggi merupakan faktor yang sangat penting bagi seorang anak dalam usaha belajar.

Bakat Bakat adalah kemampuan tertentu yang telah dimiliki seseorang sebagai kecakapan pembawaan. Ungkapan ini sesuai dengan apa yang dikemukakan oleh Ngalim Purwanto (1986:28) bahwa “bakat dalam hal ini lebih dekat pengertiannya dengan kata aptitude yang berarti kecakapan, yaitu mengenai kesanggupan-kesanggupan tertentu.” Kartono (1995:2) menyatakan bahwa “bakat adalah potensi atau kemampuan kalau diberikan kesempatan untuk dikembangkan melalui belajar akan menjadi kecakapan yang nyata.” Menurut Syah Muhibbin (1999:136) mengatakan “bakat diartikan sebagai kemampuan indivedu untuk melakukan tugas tanpa banyak bergantung pada upaya pendidikan dan latihan.”
Dari pendapat di atas jelaslah bahwa tumbuhnya keahlian tertentu pada seseorang sangat ditentukan oleh bakat yang dimilikinya sehubungan dengan bakat ini dapat mempunyai tinggi rendahnya prestasi belajar bidang-bidang studi tertentu. Dalam proses belajar terutama belajat keterampilan, bakat memegang peranan penting dalam mencapai suatu hasil akan prestasi yang baik. Apalagi seorang guru atau orang tua memaksa anaknya untuk melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan bakatnya maka akan merusak keinginan anak tersebut.
Minat Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenai beberapa kegiatan. Kegiatan yang dimiliki seseorang diperhatikan terus menerus yang disertai dengan rasa sayang. Menurut Winkel (1996:24) minat adalah “kecenderungan yang menetap dalam subjek untuk merasa tertarik pada bidang/hal tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam bidang itu.” Selanjutnya Slameto (1995:57) mengemukakan bahwa minat adalah “kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan, kegiatan yang diminati seseorang, diperhatikan terus yang disertai dengan rasa sayang.” Kemudian Sardiman (1992:76) mengemukakan minat adalah “suatu kondisi yang terjadi apabila seseorang melihat ciri-ciri atai arti sementara situasi yang dihubungkan dengan keinginan-keinginan atau kebutuhan-kebutuhannya sendiri.” Berdasarkan pendapat di atas, jelaslah bahwa minat besar pengaruhnya terhadap belajar atau kegiatan. Bahkan pelajaran yang menarik minat siswa lebih mudah dipelajari dan disimpan karena minat menambah kegiatan belajar. Untuk menambah minat seorang siswa di dalam menerima pelajaran di sekolah siswa diharapkan dapat mengembangkan minat untuk melakukannya sendiri. Minat belajar yang telah dimiliki siswa merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajarnya. Apabila seseorang mempunyai minat yang tinggi terhadap sesuatu hal maka akan terus berusaha untuk melakukan sehingga apa yang diinginkannya dapat tercapai sesuai dengan keinginannya.
Motivasi Motivasi dalam belajar adalah faktor yang penting karena hal tersebut merupakan keadaan yang mendorong keadaan siswa untuk melakukan belajar. Persoalan mengenai motivasi dalam belajar adalah bagaimana cara mengatur agar motivasi dapat ditingkatkan. Demikian pula dalam kegiatan belajar mengajar sorang anak didik akan berhasil jika mempunyai motivasi untuk belajar.
Nasution (1995:73) mengatakan motivasi adalah “segala daya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu.” Sedangkan Sardiman (1992:77) mengatakan bahwa “motivasi adalah menggerakkan siswa untuk melakukan sesuatu atau ingin melakukan sesuatu.” Dalam perkembangannya motivasi dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu (a) motivasi instrinsik dan (b) motivasi ekstrinsik. Motivasi instrinsik dimaksudkan dengan motivasi yang bersumber dari dalam diri seseorang yang atas dasarnya kesadaran sendiri untuk melakukan sesuatu pekerjaan belajar. Sedangkan motivasi ekstrinsik dimaksudkan dengan motivasi yang datangnya dari luar diri seseorang siswa yang menyebabkan siswa tersebut melakukan kegiatan belajar. Dalam memberikan motivasi seorang guru harus berusaha dengan segala kemampuan yang ada untuk mengarahkan perhatian siswa kepada sasaran tertentu. Dengan adanya dorongan ini dalam diri siswa akan timbul inisiatif dengan alasan mengapa ia menekuni pelajaran. Untuk membangkitkan motivasi kepada mereka, supaya dapat melakukan kegiatan belajar dengan kehendak sendiri dan belajar secara aktif.
2. Faktor Ekstern Faktor ekstern adalah faktor-faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar yang sifatnya di luar diri siswa, yaitu beberapa pengalaman-pengalaman, keadaan keluarga, lingkungan sekitarnya dan sebagainya. Pengaruh lingkungan ini pada umumnya bersifat positif dan tidak memberikan paksaan kepada individu. Menurut Slameto (1995:60) faktor ekstern yang dapat mempengaruhi belajar adalah “keadaan keluarga, keadaan sekolah dan lingkungan masyarakat.”
a. Keadaan Keluarga Keluarga merupakan lingkungan terkecil dalam masyarakat tempat seseorang dilahirkan dan dibesarkan. Sebagaimana yang dijelaskan oleh Slameto bahwa: “Keluarga adalah lembaga pendidikan pertama dan utama. Keluarga yanng sehat besar artinya untuk pendidikan kecil, tetapi bersifat menentukan dalam ukuran besar yaitu pendidikan bangsa, negara dan dunia.”
Adanya rasa aman dalam keluarga sangat penting dalam keberhasilan seseorang dalam belajar. Rasa aman itu membuat seseorang akan terdorong untuk belajar secara aktif, karena rasa aman merupakan salah satu kekuatan pendorong dari luar yang menambah motivasi untuk belajar. Dalam hal ini Hasbullah (1994:46) mengatakan: “Keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang pertama, karena dalam keluarga inilah anak pertama-tama mendapatkan pendidikan dan bimbingan, sedangkan tugas utama dalam keluarga bagi pendidikan anak ialah sebagai peletak dasar bagi pendidikan akhlak dan pandangan hidup keagamaan.”
Oleh karena itu orang tua hendaknya menyadari bahwa pendidikan dimulai dari keluarga. Sedangkan sekolah merupakan pendidikan lanjutan. Peralihan pendidikan informal ke lembaga-lembaga formal memerlukan kerjasama yang baik antara orang tua dan guru sebagai pendidik dalam usaha meningkatkan hasil belajar anak. Jalan kerjasama yang perlu ditingkatkan, dimana orang tua harus menaruh perhatian yang serius tentang cara belajar anak di rumah. Perhatian orang tua dapat memberikan dorongan dan motivasi sehingga anak dapat belajar dengan tekun. Karena anak memerlukan waktu, tempat dan keadaan yang baik untuk belajar.
b. Keadaan Sekolah Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal pertama yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan belajar siswa, karena itu lingkungan sekolah yang baik dapat mendorong untuk belajar yang lebih giat. Keadaan sekolah ini meliputi cara penyajian pelajaran, hubungan guru dengan siswa, alat-alat pelajaran dan kurikulum. Hubungan antara guru dan siswa kurang baik akan mempengaruhi hasil-hasil belajarnya. Menurut Kartono (1995:6) mengemukakan “guru dituntut untuk menguasai bahan pelajaran yang akan diajarkan, dan memiliki tingkah laku yang tepat dalam mengajar.” Oleh sebab itu, guru harus dituntut untuk menguasai bahan pelajaran yang disajikan, dan memiliki metode yang tepat dalam mengajar.
c. Lingkungan Masyarakat di samping orang tua, lingkungan juga merupakan salah satu faktor yang tidak sedikit pengaruhnya terhadap hasil belajar siswa dalm proses pelaksanaan pendidikan. Karena lingkungan alam sekitar sangat besar pengaruhnya terhadap perkembangan pribadi anak, sebab dalam kehidupan sehari-hari anak akan lebih banyak bergaul dengan lingkungan dimana anak itu berada. Dalam hal ini Kartono (1995:5) berpendapat: Lingkungan masyarakat dapat menimbulkan kesukaran belajar anak, terutama anak-anak yang sebayanya. Apabila anak-anak yang sebaya merupakan anak-anak yang rajin belajar, maka anak akan terangsang untuk mengikuti jejak mereka. Sebaliknya bila anak-anak di sekitarnya merupakan kumpulan anak-anak nakal yang berkeliaran tiada menentukan anakpun dapat terpengaruh pula. Dengan demikian dapat dikatakan lingkungan membentuk kepribadian anak, karena dalam pergaulan sehari-hari seorang anak akan selalu menyesuaikan dirinya dengan kebiasaan-kebiasaan lingkungannya. Oleh karena itu, apabila seorang siswa bertempat tinggal di suatu lingkungan temannya yang rajin belajar maka kemungkinan besar hal tersebut akan membawa pengaruh pada dirinya, sehingga ia akan turut belajar sebagaimana temannya.
II.2. Kerangka Konseptual
Media Pembelajaran merupakan salah satu penentu tingginya Prestasi Belajar seorang Siswa, dimana Media tersebut sangat di butuhkan dalam proses pembelajaran berlangsung. Dengan demikian Semakin lengkapnya Media Pembelajaran akan semakin memberikan hasil belajar yang Optimal kepada siswa. Maka dapat di sajikan kerangka berpikir sebagai berikut.




Gambar 1. Kerangka Konseptual Media Pembelajaran terhadap Prestasi Belajar Siswa

II.3. Hipotesis
Dalam hubungan ini Hipotesis di Rumuskan bahwa ada Pengaruh Media Pembelajaran terhadap Prestasi Belajar Siswa di SMA XY Medan.







BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

III.1 Tempat dan Waktu Penelitian
A. Tempat Penelitian
Penulis mengambil lokasi di SMA XY Medan yang berada di Kecamatan Medan Tembung. Penulis mengambil lokasi tempat ini dengan pertimbangan untuk mengetahui media belajar yang ada di Sekolah tersebut.
B. Waktu Penelitian
Penulis menentukan waktu penelitian selama 3 Bulan dari bulan September – November 2011.

III.2 Populasi dan Sampel

1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang di dalam nya terdapat sejumlah objek yang di jadikan sebagai sumber data yang di harapkan dapat memberikan data-data yang di butuhkan. yang menjadi Populasi adalah siswa Kelas X, XI dan XII SMA Negeri XY Medan Kecamatan Medan Tembung sebanyak yang terdiri dari 300 orang siswa
2. Sampel
Sampel adalah sebagian dari Populasi yang di pandang yang dapat mewakili Sampel sebagai sumber data penelitian , melihat jumlahn populasi yang semakin besar maka peneliti dapat menetapkan jumlah sampel yang di inginkan. Jadi peneliti mengambil sampel sebanyak 30 orang siswa yang mewakili 10 siswa dari Kelas X, XI, dan XII


Dapat di lihat dalam Tabel sebagai berikut:
Kelas Jumlah Siswa Sampel
X 100 10 Siswa
XI 100 10 Siswa
XII 100 10 Siswa

Tabel 1. Jumlah seluruh Sampel yang akan di Teliti

III.3 Tehnik Pengumpulan Data
Data merupakan komponen penting untuk kepentingan penelitian untuk itu dalam pengumpulan Data di lakukan dengan cermat untuk menghindari kesalahan-kesalahan yang mungkin timbul. Dalam penelitian ini penulis mengumpulkan data sebagai berikut:
1) Wawancara
Merupakan suatu cara untuk memperoleh informasi dengan menggunakan tanya jawab kepada responden yang telah di persiapkan untuk memperoleh data-data yang di perlukan.
2) Angket ( Kuesioner)
Merupakan Suatu cara dengan mengumpulkan data dengan membuat daftar pertanyaan secara tertulis kepada responden yang telah di tentukan sebagai sampel penelitian dengan cara tertutup. Nilai yang di berikan berdasarkan Skala Likert, Dengan Alternatif Jawaban, sangat setuju, setuju, kurang setuju, tidak setuju di mana masing- masing : sangat setuju diberi angka 4, setuju 3, kurang setuju 2, dan tidak setuju 1 (Sugiyono, 2002: 7).


III.4 Teknik Analisis Data


Dalam melakukan penelitian ini penulis mengambil Jenis penelitian ini merupakan penelitian Analisis diskriptitf kuantitatif yaitu penelitian tentang data yang dikumpulkan dan dinyatakan dalam bentuk angka-angka, meskipun juga berupa data kualitatif sebagai pendukungnya, seperti kata-kata atau kalimat yang tersusun dalam angket, kalimat hasil konsultasi atau wawancara antara peneliti dan informan. Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan. Data kualitatif yang diangkakan misalnya terdapat dalam skala pengukuran. Suatu pernyataan/ pertanyaan yang memerlukan alternatif jawaban, sangat setuju, setuju, kurang setuju, tidak setuju di mana masing- masing : sangat setuju diberi angka 4, setuju 3, kurang setuju 2, dan tidak setuju 1 (Sugiyono, 2002: 7). Penelitian kuantitatif mengambil jarak antara peneliti dengan objek yang diteliti. Penelitian kuantitatif menggunakan instrumen-instrumen formal, standar dan bersifat mengukur (Sukmadinata,2006: 95).

Metode Pembelajaran

METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF
1.Pengertian Pembelajaran Kooperatif

Kooperatif adalah suatu gambaran kerjasama antara individu yang satu dengan lainnya dalam suatu ikatan tertentu. Ikatan–ikatan tersebut yang menyebabkan antara satu dengan yang lainnya merasa berada dalam satu tempat dengan tujuan–tujuan yang secara bersama–sama diharapkan oleh setiap orang yang berada dalam ikatan itu.
Pemikiran tersebut hanya merupakan suatu gambaran sederhana apa yang tersirat tentang kooperatif. Sedangkan pengertian dari pembelajaran kooperatif menurut para ahli pendidikan adalah sebagai berikut:

• Eggen dan Kauchak (1993: 319) mendefinisikan Pembelajaran Kooperatif sebagai sekumpulan strategi mengajar yang digunakan guru agar siswa saling -membantu dalam mempelajari sesuatu. Oleh karena itu belajar kooperatif ini juga dinamakan “belajar teman sebaya.”
• Menurut Slavin (1997), Pembelajaran Kooperatif, merupakan metode pembelajaran dengan siswa bekerja dalam kelompok yang memiliki kemampuan heterogen.
• Pendapat setara menyebutkan bahwa Pembelajaran Kooperatif dapat digunakan untuk mengajarkan materi yang agak kompleks, membantu mencapai tujuan pembelajaran yang berdimensi sosial, dan hubungan antara manusia. Belajar secara kooperatif dikembangkan berdasarkan teori belajar kognitif konstruktivis dan teori belajar sosial (Kardi dan Nur, 2000:15)





2. Ciri-ciri Pembelajaran Kooperatif
Menurut Arends (1997: 111), pembelajaran yang menggunakan model kooperatif memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a. siswa bekerja dalam kelompok secara kooperatif untuk menyelesaikan materi belajar.
b. kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang dan rendah
c. jika mungkin, anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku, jenis kelamin yang berbeda-beda
d. penghargaan lebih berorientasi pada kelompok dari pada individu.

3. Tujuan Pembelajaran Kooperatif
Secara umum, pembelajaran kooperatif bertujuan untuk mencipatakan ikatan yang kuat antar siswa, membangun kecerdasan sosial dan emosional, sehingga pada akhirnya siswa bisa berinteraksi terhadap lingkungannya dengan segala kemampuan dan potensi diri yang berkembang dengan baik. Secara garis besar, tujuan tersebut bisa dicapai apabila memenuhi indikator sebagai berikut:
a. Kemandirian yang positif
Kemandirian yang positif akan berhasil dengan baik apabila setiap anggota kelompok merasa sejajar dengan anggota yang lain. Artinya satu orang tidak akan berhasil kecuali anggota yang lain merasakan juga keberhasilannya. Apapun usaha yang dilakukan oleh masing-masing anggota tidak hanya untuk kepentingan diri sendiri tetapi untuk semua anggota kelompok. Kemandirian yang positif merupakan inti pembelajaran kooperatif.
b. Peningkatan interaksi
Pada saat guru menekankan kemandirian yang positif, selayaknya guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk saling mengenal, tolong menolong, saling bantu, saling mendukung, memberi semangat dan saling memberi pujian atas usahanya dalam belajar. Aktivitas kognitif dan dinamika kelompok terjadi pada saat siswa diikutsertakan untuk belajar mengenal satu sama lain. Termasuk dalam hal ini menjelaskan bagaimana memecahkan masalah, mendiskusikan konsep yang akan dikerjakan, menjelaskan pada teman sekelas dan menghubungkan dengan pelajaran yang terakhir dipelajari
c. Pertanggung Jawaban Individu
Tujuan kelompok dalam pembelajaran kooperatif adalah agar masing-masing anggota menjadi lebih kuat pengetahuannya. Siswa belajar bersama sehingga setelah itu mereka dapat melakukan yang lebih baik sebagai individu. Untuk memastikan bahwa masing-masing anggota lebih kuat, siswa harus membuat pertanggungjawaban secara individu terhadap tugas yang menjadi bagiannya dalam bekerja. Pertanggungjawaban individu akan terlaksana jika perbuatan masing-masing individu dinilai dan hasilnya diberitahukan pada individu dan kelompok.

4. Jenis-Jenis Metode Pembelajaran Kooperatif
a. Student Teams-Achievement Division (STAD)
STAD atau Tim Siswa-Kelompok Prestasi merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang paling sederhana. Dalam STAD siswa dikelompokkan menjadi beberapa kelompok dengan anggota 4 – 5 orang, dan setiap kelompok haruslah heterogen. Guru menyajikan pelajaran, kemudian siswa bekerja di dalam tim mereka untuk memastikan bahwa seluruh anggota tim telah menguasai pelajaran tersebut. Akhirnya seluruh siswa dikenai kuis tentang materi itu, dan pada saat kuis ini mereka tidak boleh saling membantu.
Skor siswa dibandingkan dengan rata-rata yang lalu mereka sendiri, dan poin diberikan berdasarkan pada seberapa jauh siswa menyamai atau melampaui prestasinya yang lalu. Poin tiap anggota tim ini dijumlahkan untuk mendapatkan skor tim, dan tim yang mencapai kriteria tertentu dapat diberi sertifikat atau penghargaan yang lain.
b. Teams-Games-Tournaments (TGT)
TGT atau Pertandingan-Permainan-Tim merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang berkaitan dengan STAD. Dalam TGT, siswa memainkan permainan dengan anggota-anggota tim lain untuk memperoleh tambahan poin pada skor tim mereka. Permainan disusun dari pertanyaan-pertanyaan yang relevan dengan pelajaran yang dirancang untuk mengetes pengetahuan yang diperoleh siswa dari penyampaian pelajaran di kelas dan kegiatan-kegiatan kelompok. Permainan itu dimainkan pada meja-meja turnamen. Setiap meja turnamen dapat diisi oleh wakil-wakil kelompok yang berbeda, namun memiliki kemampuan setara.
Permainan itu berupa pertanyaan-pertanyaan yang ditulis pada kartu-kartu yang diberi angka. Tiap-tiap siswa akan mengambil sebuah kartu yang diberi angka dan berusaha untuk menjawab pertanyaan yang sesuai dengan angka tersebut. Turnamen ini memungkinkan bagi siswa dari semua tingkat untuk menyumbangkan dengan maksimal bagi skor-skor kelompoknya bila mereka berusaha dengan maksimal. Turnamen ini dapat berperan sebagai reviu materi pelajaran.
c. Jigsaw
Dalam penerapan Jigsaw, siswa dibagi berkelompok dengan anggota kelompok 5 atau 6 orang heterogen. Materi pelajaran diberikan kepada siswa dalam bentuk teks yang telah dibagi-bagi menjadi sub bab. Sebagai misal bab zat dan wujudnya dapat dibagi menjadi sub bab : massa jenis zat, zat padat, zat cair, zat gas, serta panas dan gerak partikel. Setiap anggota kelompok membaca sub bab yang ditugaskan dan bertanggung jawab untuk mempelajari bagian yang diberikan itu.
d. Think-Pair-Share (TPS)
TPS atau Berpikir-Berpasangan-Berbagi merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa. Struktur yang dikembangkan ini dimaksudkan sebagai alternatif terhadap struktur kelas tradisional. Struktur ini menghendaki siswa bekerja saling membantu dalam kelompok kecil (2 – 5 anggota) dan lebih dicirikan oleh penghargaan kooperatif daripada penghargaan individu.
TPS memiliki prosedur yang ditetapkan secara eksplisit untuk memberi siswa waktu lebih banyak untuk berpikir, menjawab, dan saling membantu satu sama lain. Misalkan seorang guru baru saja menyelesaikan satu penyajian singkat, atau siswa telah membaca suatu tugas, atau suatu situasi penuh teka teki telah dikemukakan. Dan guru menginginkan siswa memikirkan secara lebih mendalam tentang apa yang telah dijelaskan atau dialami. Guru memilih untuk menggunakan TPS sebagai ganti tanya jawab seluruh kelas. Guru perlu menerapkan langkah-langah seperti berikut ini.
Tahap 1 : Thinking (Berpikir). Guru mengajukan pertanyaan isu yang berhubungan dengan pelajaran. Selanjutnya siswa diminta untuk memikirkan jawaban pertanyaan atau isu tersebut secara mandiri untuk beberapa saat.
Tahap 2 : Pairing (berpasangan). Guru meminta siswa berpasangan dengan siswa yang lain untuk mendiskusikan apa yang telah dipikirkan pada tahap pertama. Interaksi pada tahap ini diharapkan dapat berbagi jawaban atau berbagi ide. Biasanya guru memberi waktu 4 – 5 menit untuk berpasangan.
Tahap 3 : Sharing (berbagi). Pada tahap ini guru meminta kepada pasangan untuk berbagi dengan seluruh kelas tentang apa yang telah mereka bicarakan. Ini dapat dilakukan dengan cara bergiliran pasangan demi pasangan dan dilanjutkan sampai dengan sekitar seperempat pasangan telah mendapat kesempatan untuk melaporkan.
e. Numbered-Head_together (NHT)
NHT atau Penomoran-Berpikir Bersama merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang sejenis dengan TPS, dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan sebagai alternatif terhadap struktur kelas tradisional. Sebagai gantinya mengajukan pertanyaan kepada seluruh kelas, guru menggunakan struktur empat langkah seperti berikut ini.
Tahap 1 : Penomoran. Guru membagi siswa kedalam kelompok beranggota 3 – 5 orang dan kepada setiap anggota kelompok diberi nomor antara 1 – 5.
Tahap 2 : Mengajukan pertanyaan. Guru mengajukan sebuah pertanyaan kepada siswa. Pertanyaan dapat bervariasi. Pertanyaan dapat amat spesifik dan dalam bentuk kalimat tanya atau berbentuk arahan.
Tahap 3 : Berpikir bersama. Siswa menyatukan pendapatnya terhadap pertanyaan itu dan meyakinkan tiap anggota dalam kelompoknya mengetahui jawaban itu.
Tahap 4 : Menjawab. Guru memanggil suatu nomor tertentu, kemudian siswa yang nomornya sesuai mengacungkan tangannya dan mencoba untuk menjawab pertanyaan untuk seluruh kelas.

f. Metode Pemecahan Masalah (Problem Solving)
Metode Pemecahan Masalah (Problem Solving) adalah penggunaan metode dalam kegiatan pembelajaran dengan jalan melatih siswa menghadapi berbagai masalah baik itu masalah pribadi atau perorangan maupun masalah kelompok untuk dipecahkan sendiri atau secara bersama-sama.
Adapun Keunggulan Metode Problem Solving sebagai berikut:
a) Melatih siswa untuk mendesain suatu penemuan.
b) Berpikir dan bertindak kreatif.
c) Memecahkan masalah yang dihadapi secara realistis
d) Mengidentifikasi dan melakukan penyelidikan.
e) Menafsirkan dan mengevaluasi hasil pengamatan.
f) Merangsang perkembangan kemajuan berfikir siswa untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi dengan tepat.
g) Dapat membuat pendidikan sekolah lebih relevan dengan kehidupan, khususnya dunia kerja.
Kelemahan Metode Problem Solving sebagai berikut:
a. Beberapa pokok bahasan sangat sulit untuk menerapkan metode ini. Misal terbatasnya alat-alat laboratorium menyulitkan siswa untuk melihat dan mengamati serta akhirnya dapat menyimpulkan kejadian atau konsep tersebut.
b. Memerlukan alokasi waktu yang lebih panjang dibandingkan dengan metode pembelajaran yang lain.

Konsep Diri. Oleh dOKMa

KONSEP DIRI
&
PENGEMBANGANNYA

Konsep diri sangat erat kaitannya dengan diri individu. Kehidupan yang sehat, baik fisik maupun psikologi salah satunya di dukung oleh konsep diri yang baik dan stabil. Konsep diri adalah hal-hal yang berkaitan dengan ide, pikiran, kepercayaan serta keyakinan yang diketahui dan dipahami oleh individu tentang dirinya. Hal ini akan mempengaruhi kemampuan individu dalam membina hubungan interpersonal.
Meski konsep diri tidak langsung ada, begitu individu di lahirkan, tetapi secara bertahap seiring dengan tingkat pertumbuhan dan perkembanga individu, konsep diri akan terbentuk karena pengaruh ligkungannya . selain itu konsep diri juga akan di pelajari oleh individu melalui kontak dan pengalaman dengan orang lain termasuk berbagai stressor yang dilalui individu tersebut. Hal ini akan membentuk persepsi individu terhadap dirinya sendiri dan penilaian persepsinya terhadap pengalaman akan situasi tertentu.

1. Pengertian Konsep Diri

1) Menurut William D Brooks Konsep diri adalah pandangan dan perasaan kita tentang diri kita menyangkut psikologis, sosial, dan fisik.
2) Menurut Anita Taylor - bahwa konsep diri adalah semua yang Anda pikirkan dan rasakan tentang diri Anda, menyangkut keyakinan dan bakat/kemampuan
3) Menurut Stuart dan Sudeen (1998)Konsep diri adalah semua ide, pikiran, kepercayaan dan pendirian yang diketahui individu tentang dirinya dan mempengaruhi individu dalam berhubungan dengan orang lain
4) Sedangkan menurut Beck, Willian dan Rawlin (1986) menyatakan bahwa Konsep diri adalah cara individu memandang dirinya secara Utuh, Baik Fisikal, Emosional, Intelektual,Sosial dan Spiritual.

Jadi Dapat di Simpulkan, Bahwa Konsep diri adalah hal-hal yang berkaitan dengan ide, pikiran, kepercayaan serta keyakinan yang diketahui dan dipahami oleh individu tentang dirinya. Hal ini akan mempengaruhi kemampuan individu dalam membina hubungan interpersonal. Meski konsep diri tidak langsung ada, begitu individu di lahirkan, tetapi secarabertahap seiring dengan tingkat pertumbuhan dan perkembanga individu, konsep diri akan terbentuk karena pengaruh ligkungannya . selain itu konsep diri juga akan di pelajari oleh individu melalui kontak dan pengalaman dengan orang lain termasuk berbagai stressor yang dilalui individu tersebut. Hal ini akan membentuk persepsi Individu terhadap dirinya sendiri dan penilaian persepsinya terhadap pengalaman

2. Aspek-Aspek Konsep Diri

Menurut Berzonsky bahwa aspek konsep diri (Sandhaningrum, 2009) adalah :
a) Aspek fisik, yaitu bagaimana penilaian individu terhadap segala sesuatu bayang terlihat secara fisik yang dimilikinya seperti tubuh, kesehatan, pakaian penampilan.
b) Aspek sosial, yaitu bagaimana peranan sosial yang perankan individu mencakup hubungan antara individu dengan keluarga dan individu dengan lingkungan.
c) Aspek moral, merupakan nilai dan prinsip yang memberi arti dan arah dalam kehidupan individu dan memandang nilai etika moral dirinya seperti kejujuran, tanggungjawab atas kegagalan yang dialaminya, religiusitas serta perilakunya. Apakah perilaku dalam menjaga kebersihan organ reproduksi sesuai dengan norma yang ada dan tidak mengganggu kepentingan masyarakat sekitar.
d) Aspek psikis, meliputi pikiran, perasaan dan sikap yang dimiliki individu terhadap dirinya sendiri.

3. Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Konsep Diri

Menurut Stuart dan Sudeen ada beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan konsep diri. Faktor-foktor tersebut terdiri dari teori perkembangan, Significant Other (orang yang terpenting atau yang terdekat) dan Self Perception (persepsi diri sendiri).
a) Teori perkembangan.
Konsep diri belum ada waktu lahir, kemudian berkembang secara bertahap sejak lahir seperti mulai mengenal dan membedakan dirinya dan orang lain. Dalam melakukan kegiatannya memiliki batasan diri yang terpisah dari lingkungan dan berkembang melalui kegiatan eksplorasi lingkungan melalui bahasa, pengalaman atau pengenalan tubuh, nama panggilan, pangalaman budaya dan hubungan interpersonal, kemampuan pada area tertentu yang dinilai oleh diri sendiri atau masyarakat serta aktualisasi diri dengan merealisasi potensi yang nyata.
b) Significant Other ( Orang yang terpenting atau yang terdekat )
Dimana konsep diri dipelajari melalui kontak dan pengalaman dengan orang lain, belajar diri sendiri melalui cermin orang lain yaitu dengan cara pandangan diri merupakan interprestasi diri pandangan orang lain terhadap diri, anak sangat dipengaruhi orang yang dekat, remaja dipengaruhi oleh orang lain yang dekat dengan dirinya, pengaruh orang dekat atau orang penting sepanjang siklus hidup, pengaruh budaya dan sosialisasi.
c) Self Perception ( Persepsi diri sendiri )
Yaitu persepsi individu terhadap diri sendiri dan penilaiannya, serta persepsi individu terhadap pengalamannya akan situasi tertentu. Konsep diri dapat dibentuk melalui pandangan diri dan pengalaman yang positif. Sehingga konsep merupakan aspek yang kritikal dan dasar dari prilaku individu. Individu dengan konsep diri yang positif dapat berfungsi lebih efektif yang dapat berfungsi lebih efektif yang dapat dilihat dari kemampuan interpersonal, kemampuan intelektual dan penguasaan lingkungan. Sedangkan konsep diri yang negatif dapat dilihat dari hubungan individu dan sosial yang terganggu.

4. Konsep Diri dan Perilaku Kekerasan
Siswa yang memiliki konsep diri positif akan memandang dirinya secara positif, penuh percaya diri dan tidak mudah melakukan tindakan – tindakan destruktif terhadap dirinya sendiri maupun orang lain. Sebaliknya, siswa yang memiliki konsep diri yang negatif akan memandang dirinya sebagai orang yang tidak berhasil, mudah mengganggu orang lain dan melakukan tindakan destruktif.
Secara empiris bahwa rendahnya konsep diri berkorelasi positif dengan agresi dan perilaku kekerasan, prasangka, kecemasan, depresi, dan gangguan mental lainnya.rendahnya konsep diri merupakan salah satu faktor utama yang mempengaruhi kualitas fungsi individu dalam masyarakat.

Senin, 11 April 2011

State University of Medan ( Unimed )


Logo UNIMED

Pasal 1 UU No 20 Tahun 2003 - Tentang Tujuan Pendidikan Nasional

Pasal 1 UU No 20 Tahun 2003

Dalam undang-undang ini yang dimaksud dengan:

1) Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

2) Pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman.

3) Sistem pendidikan nasional adalah keseluruhan komponen pendidikan yang saling terkait secara terpadu untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.

4) Peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu.

5) Tenaga kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan.

6) Pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan.

7) Jalur pendidikan adalah wahana yang dilalui peserta didik untuk mengembangkan potensi diri dalam suatu proses pendidikan yang sesuai dengan tujuan pendidikan.

8) Jenjang pendidikan adalah tahapan pendidikan yang ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik, tujuan yang akan dicapai, dan kemampuan yang dikembangkan.

9) Jenis pendidikan adalah kelompok yang didasarkan pada kekhususan tujuan pendidikan suatu satuan pendidikan.

10) Satuan pendidikan adalah kelompok layanan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan pada jalur formal, nonformal, dan informal pada setiap jenjang dan jenis pendidikan.

11) Pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi.

12) Pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang.

13) Pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan.

14) Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.

15) Pendidikan jarak jauh adalah pendidikan yang peserta didiknya terpisah dari pendidik dan pembelajarannya menggunakan berbagai sumber belajar melalui teknologi komunikasi, informasi, dan media lain.

16) Pendidikan berbasis masyarakat adalah penyelenggaraan pendidikan berdasarkan kekhasan agama, sosial, budaya, aspirasi, dan potensi masyarakat sebagai perwujudan pendidikan dari, oleh, dan untuk masyarakat.

17) Standar nasional pendidikan adalah kriteria minimal tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia.

18) Wajib belajar adalah program pendidikan minimal yang harus diikuti oleh warga negara Indonesia atas tanggung jawab Pemerintah dan pemerintah daerah.

19) Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

20) Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.

21) Evaluasi pendidikan adalah kegiatan pengendalian, penjaminan, dan penetapan mutu pendidikan terhadap berbagai komponen pendidikan pada setiap jalur, jenjang, dan jenis pendidikan sebagai bentuk pertanggungjawaban penyelenggaraan Pendidikan.

22) Akreditasi adalah kegiatan penilaian kelayakan program dalam satuan pendidikan berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan.

23) Sumber daya pendidikan adalah segala sesuatu yang dipergunakan dalam penyelenggaraan pendidikan yang meliputi tenaga kependidikan, masyarakat, dana, sarana, dan prasarana.

24) Dewan pendidikan adalah lembaga mandiri yang beranggotakan berbagai unsur masyarakat yang peduli pendidikan.

25) Komite sekolah/madrasah adalah lembaga mandiri yang beranggotakan orang tua/wali peserta didik, komunitas sekolah, serta tokoh masyarakat yang peduli pendidikan.

26) Warga negara adalah warga negara Indonesia baik yang tinggal di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia maupun di luar wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

27) Masyarakat adalah kelompok warga negara Indonesia nonpemerintah yang mempunyai perhatian dan peranan dalam bidang pendidikan.

28) Pemerintah adalah Pemerintah Pusat.

29) Pemerintah daerah adalah pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten, atau pemerintah kota.

30) Menteri adalah menteri yang bertanggung jawab dalam bidang pendidikan nasional.