Kamis, 21 April 2011

Riwayat Penyaliban Yesus

RIWAYAT PENYALIBAN YESUS

Tidak satupun di antara penulis-penulis keempat Injil itu yang menyaksikan sendiri apa yang terjadi pada peristiwa salib itu. Sebab, murid-murid Yesus dalam situasi yang gawat itu lari meninggalkan Yesus di tangan musuhnya (Matius 26:56).

Siapa Pemanggul salib ke Golgota?
- Seorang yang bernama Simon(Markus 15:21-22), (Lukas 23:26), (Matius 27:23).
- Yesus sendiri (Yohanes 19:16).

Kapan Almasih dipantek di kayu salib?
- Matius dan Lukas tidak menerangkan.
- Kira-kira jam enam (pagi.red)(Yohanes 19:14-16).
- Jam tiga (Markus 15:25).

Saksi – Saksi Penyaliban Yesus & Jarak Penglihatan Mereka :

- Injil Matius: Maria magdalena, maria ibu yakobus dan yusuf,ibu anak-anak zebedeus: Mereka melihat dari jauh !

- Injil Markus: maria magdalena, maria ibu yakobus dan yoses: Mereka melihat dari jauh !

- Injil Lukas: semua orang yang mengenal yesus dari dekat (siapa???) dan perempuan2 yang mengikutinya dari Galilea (namanya tak disebutkan): Dan mereka semua berdiri jauh-jauh ketika melihat itu !

- Injil Yohanes : maria magdalena bersama maria bunda yesus (percakapan yesus dengan bundanya hanya ada dalam injil yohanes dan tidak ada di ke 3 injil lain !): Dan mereka melihat dari dekat !

Yesus disalib pada hari Jum’at lalu diturunkan dari kayu salib sebelum matahari Jumat terbenam. Ini dilakukan demi menghormati hari Sabtu yang kudus bagi orang Yahudi yang bagi mereka hari Sabtu yang kudus dimulai sekitar pukul enam sore hari Jumat.

Dalam Kitab surat Ulangan 21:23, mereka (orang Yahudi) dilarang menggantung mayat orang yang disalib yang dikutuk Allah (semalam suntuk) di atas kayu salibnya. Mayat itu harus segera dikuburkan pada hari itu juga supaya bumi Allah tidak terkena najis.

Begitu besar perhatian mereka pada hari Sabtu. Demi mensucikan hari Sabtu maka mayat Yesus segera diturunkan dari atas kayu salibnya.

Mereka meminta agar diperbolehkan menurunkan mayat Yesus dan menguburkannya menurut adat bangsa Yahudi. Mereka memandikannya, mengafaninya dengan kain lenen dan membubuhinya dengan rempah-rempah sesuai tradisi bangsa Yahudi (Yohanes 19:39). Setelah itu mereka memasukkan mayat yang sudah dikafani itu ke dalam tanah galian kuburan menjelang malam.

Menarik untuk dikutip ucapan seorang dokter Eropah terkenal, dr. Dermond Robinson:
“Orang yang disalib masa itu umumnya memerlukan waktu antara dua puluh empat sampai dua puluh delapan jam untuk mati” (Risalah “DAWN”, 16 Mei 1927 dan “Tafsir Injil Yohanes” Cetakan Kairo, halaman 785).

Artinya ada kemungkinan Yesus hanya pingsan ketika diturunkan dari tiang salib?

TIGA HARI TIGA MALAM
Peristiwa ini penyaliban dan kebangkitan ini sebenarnya untuk menggenapi nubuat Yesus:

“Namun Yesus menjawab permintaan orang Yahudi itu dengan keras dan kasar. Ia berucap, “Angkatan yang jahat dan tidak setia ini menuntut suatu tanda. Tetapi kepada mereka tidak akan diberikan tanda selain tanda nabi Yunus. Sebab seperti Yunus tinggal di dalam perut ikan tiga hari tiga malam, demikian juga Anak Manusia akan tinggal di dalam rahim bumi tiga hari tiga malam.” (Matius 12:39-40).

Yunus di dalam perut ikan masih hidup, berbeda dengan Yesus yang dianggap sudah mati tiga hari tiga malam:
“Berdoalah Yunus kepada TUHAN, Allahnya, dari dalam perut ikan itu,katanya: “Dalam kesusahanku aku berseru kepada TUHAN, dan Ia menjawab aku” (Yunus 2:1-2)

Yesus dikubur hari jumat sore menjelang matahari terbenam, dan sudah tidak diketemukan lagi mayatnya dalam kubur pada hari Ahad pagi-sebelum matahari terbit.

Jumat sore-Sabtu pagi = Malam ke-1
sabtu pagi- Sabtu sore = Siang ke-1
Sabtu sore – Minggu pagi = Malam ke-2

Dengan demikian sangat jelas, bukan tiga hari tiga malam (seperti yang dikatakan para penginjil), tetapi hanya sehari dua malam!
Setelah sehari dua malam diketahui kuburan telah kosong, artinya belum tentu saat kebangkitan persis pada saat itu, bisa jadi sabtu sore atau tengah malam (malah kurang dari 2 malam)

Orang Kristen telah menyiapkan jalan keluar dari masalah ini. Mereka sekarang menciptakan teori ‘Rabu Agung’, sebuah majalah bulanan The Plain Truth yang setiap bulan-nya terbit 6 juta kopi, menawarkan buku gratis dengan judul Tiga Hari Dan Tiga Malam. Di Johannesburg Afrika Selatan, ada suatu organisasi “Injil Wahyu” yang juga mengeluarkan buku gratis untuk membuktikan bahwa “penyaliban” itu terjadi pada Rabu Agung dan bukan pada Jum’at Agung.

Mr. Robert Fahey dari Amerika ketika berceramah di “Holiday Inn” Durban membahas mengenai Rabu Agung. Dia setuju 100% bahwa Jum’at Agung bertentangan dengan pengakuan terhadap Al-Masih. Untuk menyelesaikan masalah ini, dia mengatakan bahwa kita harus menghitung mundur dari waktu Yesus ditemukan hilang dari pemakaman yaitu Minggu pagi ketika Maria Magdalena datang untuk meminyakinya. Jika kita mengurangi 3 hari dan tiga malam dari Minggu pagi, maka kita dapatkan hari rabu. Tidak sulit untuk menyelesaikan masalah orang Kristen ini. Para pendengar memberikan tepuk tangan yang meriah pada Mr. Fahey.

RIWAYAT KEBANGKITAN
Pada Minggu pagi makam Yesus sudah kosong, namun pakaiannya masih terlipat di dalam kubur. Kemudian Yesus sendiri menampakkan dirinya kepada mereka (para saksi); kemudian mereka berlari untuk memberitahukan hal itu kepada murid-murid Yesus yang sebelumnya meragukan kebangkitan Yesus; namun kemudian mempercayainya. Beberapa saat kemudian Yesus mengajak mereka ke suatu bukit, memberkati mereka lalu mereka terangkat ke surga. Semenjak itu Yesus tidak pernah menampakkan diri lagi di bumi ini.(2)

Para saksi:
“Setelah hari Sabat lewat, menjelang menyingsing fajar pada hari pertama minggu itu, pergilah Maria Magdalena dan Maria yang lain, menengok kubur itu” (Matius 28:1).

“Setelah lewat hari Sabat, Maria Magdalena dan Maria ibu Yakobus, serta Salome membeli rempah-rempah untuk pergi ke kubur dan meminyaki Yesus. Dan pagi-pagi benar pada hari pertama minggu itu, setelah matahari terbit, pergilah mereka ke kubur” (Markus 16:1-2).

“Tetapi pagi-pagi benar pada hari pertama minggu itu mereka pergi ke kubur membawa rempar-rempah yang telah disediakan mereka” (Lukas 24:1).

“Pada hari pertama minggu itu, pagi-pagi benar ketika hari masih gelap, pergilah Maria Magdalena ke kubur itu dan ia melihat bahwa batu telah diambil dari kubur” (Yohanes 20:1).

Tetapi baru-baru ini umat Kristen dikejutkan dengan buku karya James D. Tabor berjudul The Jesus Dynasty, yang dikatakan telah menemukan makam trah keluarga Yesus itu di Talpiot, Yerusalem. Tulang-belulang dalam makan menurut penulisnya menunjuk ke tulang Yesus dan trahnya.

Ini artinya Yesus tidak naik ke sorga, tapi menjalani hidup seperti manusia biasa lalu mati dan dikubur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar